Tampilkan postingan dengan label Media Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Media Pembelajaran. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Mei 2018

Pertemuan 7 : Multimedia Pembelajaran Dalam Era Revolusi Industri 4.0



MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA
Pertemuan 7 : Multimedia Pembelajaran Dalam Era Revolusi Industri 4.0

Apa itu revolusi industri ?


     Revolusi industri percontohan ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan oleh Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum dalam bukunya Revolusi Industri Keempat.
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia, pertama-tama, revolusi, energi, dan teknologi. Salah satunya adalah kemunculan mesin kapal pada abad ke-18. Revolusi ini dilakukan oleh sejarah dan berkembang menjadi rata-rata pendapatan negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.
     Kemudian, pada revolusi industri biaya baik dengan pembangkitan tenaga listrik dan motor dalam (ruang bakar). Penemuan ini merupakan kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan. Kemudian, revolusi industri dengan teknologi digital dan internet.
     Selanjutnya, pada revolusi industri energi, seperti yang telah disampaikan pada tulisan ini, telah menemukan pola-pola baru seperti disruptif teknologi (disruptive technology) yang hadir dengan cepat dan siaga dari perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan perusahaan-perusahaan raksasa.
     Lebih dari itu, pada era industri generasi ini, ukuran besar tidak ada, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan dengan cepat. Hal ini dilakukan oleh Uber yang merusak pemain-pemain besar pada industri transportasi di seluruh dunia atau Airbnb yang terkena-pemain utama di industri jasa pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil.
     Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan dan melakukan instrospeksi diri. Sebagai panduan untuk melakukan introspeksi diri, McKinsey & Company memaparkannya dalam laporan berjudul An Incumbent's Guide to Digital Disruption yang memformulasikan empat tahap posisi perusahaan di era era disruptif teknologi.
     Tahap pertama, tombol tengah (sinyal di tengah-tengah kebisingan). Pada tahun 1990, Polygram dicatat sebagai salah satu perusahaan rekaman terbesar di dunia. Namun, pada tahun 1998 perusahaan ini telah menggunakan teknologi MP3 baru saja menemukan pemegang saham dan harga yang bernilai (optimal) yang optimal.
     Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan bahwa revolusi revolusi industri 4.0 Harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global. Hal ini berfungsi sebagai Menteri Nasir dalam membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 2018 yang digelar di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan (17/1).
     Menristekdikti di awal sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan Rakernas 2018 terasa istimewa karena 3 Menteri Hukum, Acara Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono. Menristekdikti mengatakan pada Rakernas 2018 yang mengangkat tema “Ristek Dikti di Era Revolusi Industri 4.0” akan dibahas langkah-langkah strategis yang perlu dipersiapkan Kemenristekdikti dalam dunia digital yang telah dikuasai perangkat digital.

Multimedia pembelajaran revolusi industri 4.0



    Tidak dapat kita pungkiri, dengan semakin canggihnya tekhnologi yang sedang berkembang tidak akan menghasilkan perubahan yang cukup signifikan di berbagai sektor kehidupan. Salah satu bahasan yang cukup menarik yang terkait dengan revolusi industri 4.0 dengan sistem pendidikan di Indonesia, sesuai dengan MENRISTEKDIKTI terkait bahaya industri 4.0 dengan 'digitalisasi sistem', mau tidak mau baik untuk para dosen maupun mahasiswa untuk menggunakan dengan cepat ber ada. Sistem pembelajaran yang semulaagas pada tatap muka secara langsung di kelas, tidak mungkin akan dapat digantikan dengan sistem pembelajaran yang terintegrasikan melalui jaringan internet (pembelajaran online). Kami juga dapat memproses manfaat-risiko, di mana keuntungan yang bisa diperoleh antara lain tetap dapat belajar dan tetap dapat menggunakan bahan-bahan pembelajaran tanpa harus hadir di kelas, hal ini pun menjadi sumber yang tepat bagi siswa yang bersekolah dalam hal jarak dan finansial .
     Lain hal dengan keuntungan, adapun masalah yang dapat muncul terkait dengan hal-hal yang dituntutnya peran PTN / PTS untuk berhasil mencetak lulusan yang mampu bersaing dengan baik dalam skala nasional maupun internasional dengan tanggung jawab, tidak dapat digunakan dan digunakan untuk menunjang yang ada. Sebagai contoh gebrakan baru yang dilakukan 2 universitas terkemuka dunia (Harvard dan MIT) yang berhubungan dengan revolusi industri 4.0 itu dengan membuat portal khusus yang menyediakan perkuliahan pembelajaran online secara gratis dan dapat diakses oleh banyak orang, bukan tidak mungkin sekarang mimpi untuk menimba ilmu dari pengajar berkualitas dari dua perguruan tinggi dunia saat ini tidak menjadi hal yang untuk diwujudkan.

Permasalahan :
1.      Adakah dampak buruk revolusi industri 4.0 terhadap pendidikan indonesia terutama bidang media dan multimedia pembelajaran ?
2.      Jelaskan manfaat utama bagi multimedia pembelajaran dengan adanya revolusi industri 4.0 ini ?
3.      Pendapat anda , apakah peserta didik di indonesia sudah siap menghadapi revolusi industri 4.0 ? jelaskan dengan data .


Sabtu, 05 Mei 2018

Pertemuan 6 : Presentasi Pengembangan E-learning

Media Pembelajaran Kimia
Pertemuan 6 : Presentasi Pengembangan E-learning

 E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning
tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
    
Dalam tugas presentasi ini saya menggunakan blog sebagai e-learning dan menggunakan google form untuk evaluasi pembelajaran :

Link :
https://jelpapo18.blogspot.co.id/2018/05/materi-ikatan-kimia.html
Permasalahan :
1. Apa yang menjadi dasar seorang guru untuk bisa menyesuaikan prinsip dasar dari e-learnig dengan materi yang akan diajarkannya…
2. Jelaskan apa-apa saja kelemahan dari pengembangan e-learning ?
3. Apakah semua materi kimia dapat diterapkan dengan pengembangan e-learning ? jika iya mengapa dan jika tidak , materi apa saja ?



Kamis, 26 April 2018

Pertemuan 5 : Presentasi Multimedia pembelajaran kimia Hasil Pengembanga



Media Pembelajaran Kimia
Pertemuan 5 :  Presentasi Multimedia pembelajaran  kimia Hasil Pengembangan



     Pada kesempatan kali ini , kita akan lebih mendalami tentang multimedia pembelajaran kimia hasil pengembangan . sebelum kita melihat multimedia pembelajaran kimia seperti apa yang akan diterapkan, ada baiknya kita kembali mengulang pemahaman tentang multimedia itu tersendiri .

·         MULTIMEDIA

    Multimedia adalah  penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Misalnya, video musik adalah bentuk multimedia karena informasi menggunakan audio / suara dan video.
     Multimedia adalah satu kata yang sebenarnya tidak mudah untuk didefinisikan. Para ahli menganggap bahwa kata “multimedia” sebenarnya wujud barang nyatanya tidak berbentuk. Namun demikian perlu menyimak berbagai batasan pengertian tentang multimedia yang diberikan oleh banyak ahli di bidang tersebut.
     Pengertian multimedia yang dalam pengembangan ini adalah presentasi pembelajaran / instruksional yang Mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat menyediakan interaktivitas .

·         PERAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA



    Bahan ajar kimia yang ada kebanyakan kurang dapat menggambarkan konsep mikroskopis atau konsep abstrak yang terdapat dalam ilmu kimia. Siswa sulit memahami materi kimia yang bersifat abstrak hanya dengan membaca tulisan atau mendengarkan penjelasan dari guru. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan sumber belajar lain yang dapat digunakan siswa untuk memahami materi kimia yang bersifat abstrak. Salah satunya adalah dengan menggunakan multimedia pembelajaran kimia. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara terintegrasi (Sodikin, 2009:742). Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran kimia adalah penggunaan komputer sebagai sumber belajar yang didalamnya terdapat paduan teks, suara, gambar,animasi, audio dan video yang digunakan sebagai media pembelajaran dalam mempelajari kimia.

     Adanya anggapan bahwa kimia merupakan pelajaran yang sulit, konsep-konsep kimia banyak yang bersifat abstrak, banyaknya materi yang harus dipahami dan dikuasai membuat siswa cepat bosan dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran kimia dengan baik.. Oleh karena itu, penting sekali bagi guru mencari cara yang efektif supaya siswa termotivasi terhadap pelajaran kimia. Salah satu caranya adalah dengan merancang media pembelajaran, dengan media pembelajaran ini konsep-konsep kimia bisa dikongkritkan. Proses pembelajaran akan berjalan efektif bila seluruh kemampuan yang berpengaruh dalam proses tersebut saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Salah satu komponen yang sangat berpengaruh saat ini adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan motivasi siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh (Hamalik, 2001:235) bahwa pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Itulah sedikit pembahasan mengenai multimedia dan peranannya dalam proses pembelajaran , selanjutnya kita akan memulai presentasi multimedia pembelajaran kimia hasil pengembangan ..

untuk tugas presentasi multimedia, saya membuat video animasi menggunakan aplikasi powtoon , aplikasi powtoon merupakan aplikasi video secara online dan terdiri dari berbagi picture yang dapat digunakan .

link : 
https://www.youtube.com/watch?v=48d_xfwQVi0

Permasalahan :
1.       Apakah hasil pengembangan dari multimedia itu bisa diterapkan pada semua materi kimia ?
2.       Jika anda sebagai guru , apa saja yang menjadi kendala dalam membuat pengembanga multimedia pembelajaran kimia ?
3.       Mengapa masih banyak sekolah yang belum siap dalam penerapan multimedia di lingkungan sekolahnya ?
4.       Dengan tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda , jelaskan bagaimana caranya multimedia dapat menjadi solusi , sehingga semua siswa dapat memahami materi kimia yang diajarkan ?

Selasa, 17 April 2018

Pertemuan 4 : Pengembangan e-Learning Dalam Pembelajaran Kimia

    Media Pembelajaran kimia
Pertemuan 4 : Pengembangan e-Learning Dalam Pembelajaran Kimia





     Di era modernisasi seperti ini, rasanya hampir setiap orang telah mengenal yang namanya terknologi modern baik itu teknologi berupa handphone, televisi, komputer, internet dan lain sebagainya. Meskipun tidak semuanya, karena ada juga teknologi-teknologi yang belum menyentuh beberapa daerah yang ada di Indonesia khusunya daerah terpencil dan pedesaan.
    Sebenarnya teknologi yang kita gunakan sehari-hari ini berguna untuk mempermudah kegiatan kita seperti misalnya handphone yang bisa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan teman ataupun orang terdekat kita yang berada pada jarak puluhan kilometer, ada pula televisi mempermudah kita untuk mendapatkan informasi dan hiburan serta internet yang membuat kita dapat dengan mudah mencari tugas maupun untuk saling berinteraksi. Namun sebenarnya teknologi ini bisa juga kita gunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah guru maupun siswa dalam belajar dan pembelajaran.

    


    E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

Tujuan e-Learning
    Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-Learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai peluang tersebut diatas rnasih menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-Learning. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tangangan media e-Learning, seperti pada media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education, videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast television.

UNSUR YANG HARUS ADA DALAM PEMBELAJARAN ELEARNING
- Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan.
- Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
- Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari Ahli bidang Learning
- Management System (LMS), Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya. Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.

PengembanganE-Learning menurut Haughey-1998
- Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.
- Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional).
- Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.

Kelebihan & Kekurangan e-Learning

            e-Learning memiliki kelebihan tersendiri bila dipandang sebagai sebuah alternatif untuk model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut, Riyana (2007: 22) menyebutkan kelebihan-kelebihan tersebut sebagai berikut:
1. Interactivity (Interaktifitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
2. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).
3. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan Internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi. 

Adapun kekurangan e-Learning, diantaranya:
1. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-Learning ini.
2. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-Learning.
4. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
5. Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.
6. Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas sekolah.
7. Perkembangan yang tidak terprediksikan.
Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan.
Kecepatan mengakses yang tidak stabil.
Kurangnya pengontrolan kualitas.




PERMASALAHAN :
1. Tolong anda jelaskan apakah metode pembelajaran e-learning bisa diterapkan ke semua materi pada pembelajaran kimia…
2. Apa yang menjadi dasar seorang guru untuk bisa menyesuaikan prinsip dasar dari e-learnig dengan materi yang akan diajarkannya…
3. Apakah terdapat hubungan antara unsur-unsur yang harus ada dalam pembelajaran e-learning  ( Subject Matter Expert (SME), Instructional Designer (ID), Graphic Designer (GD), Management System (LMS) ).  Tolong jelaskan…

Kamis, 05 April 2018

Pertemuan 3 : Teori Pemrosesan informasi berbantuan media


Media Pembelajaran Kimia

Pertemuan 3 : Teori  Pemrosesan informasi  berbantuan media



   Baiklah dalam postingan saya kali ini , kita akan mengetahui lebih mendalam tentang teori pemrosesan informasi berbantuan media serta fungsi dan perannya dalam keefektifan proses pembelajaran .

     Informasi adalah suatu hasil dari pengelolaan data dalam suatu bentuk lebih berarti dan lebih berguna bagi penerimanya yang menggambarkan sautu kejadian-kejadian yang nyata (tidak fiktif) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan ( Jogiyanto , 1999).

     Arti informasi adalah data yang sudah diproses sedemikian rupa yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya ( Mc Fadden , 1999 )

     Definisi informasi adalah sesuatu yang menunjukkan hasil sauatu proses pengolahan data yang terorganisisr dan data tersebut mempunyai kebergunaan bagi orangyan menerimanya.
    

1)      Teori Pemrosesan Informasi



     Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang teori pemrosesan informasi berbantuan media serta fungsi dari teori tersebut.

  Teori ini menjelaskan bagaimana otak dan sistem memorinya bekerja. Dalam teori ini ide-ide dan informasi baru awalnya sebagai masukan sensori masuk ke dalam register atau pencatat penglihatan, suara, dan bau. Setelah masukan sensori itu telah kita persepsi dan kita catat , masukan sensori tersebut bergerak masuk ke dalam suatu ruang kerja yang disebut memori jangka – pendek atau short-term memory, di mana masukan sensori tersebut diproses atau dilupakan.

     Untuk memasukkan informasi baru ke dalam memori jangka pendek diperlukan suatu usaha mendorong siswa untuk mengaktifkan pengetahuan awal dan memfokuskan perhatian mereka pada bahan-bahan pembelajaran tertentu. Karena pengetahuan awal dan cara pengetahuan diproses di dalam otak merupakan dua prasyarat untuk memahami bagaimana individu belajar dan bagaimana mereka menerapkan strategi-strategi belajar tertentu. Namun, informasi di dalam memori jangka pendek itu akan segera dilupakan kecuali ditindaklanjuti oleh pebelajar tersebut untuk dipindahkan ke memori jangka panjang.

     Pemrosesan informasi untuk memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke dalam memori jangka panjang disebut pengkodean atau encoding. Sementara itu, menyimpan informasi dalam memori jangka panjang tidak ada gunanya kecuali dapat ditemukan cara untuk mengaktifkan dan memanggil kembali informasi tersebut.

     Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera.

     Informasi yang telah diterima akan menjadi encoding dan proses selanjutnya akan disimpan dalam memori. King (2007 : 402) menjelaskan bahwa penyimpanan (storage) mencakup bagaimana informasi dipertahankan seiring dengan waktu dan bagaimana informasi dipresentasikan dalam ingatan. Memori dijadikan tempat penyimpanan informasi yang telah di alami sehingga memori berfungsi untuk menghubungkan kejadian yang lalu dengan kejadian yang sekarang dan kejadian yang akan datang. Komponen pemrosesan informasi dari penyimpanan ini ada tiga komponen penyimpanan memori yaitu: (1) Memori sensori, (2) Memori jangka pendek (short tern memory), (3) Memori jangka panjang (long tern memory).

     Berdasarkan prinsip-prinsip yang diuraikan diatas, dapat diketahui sinkronisasi antara proses pemahaman konsep matematika dengan penerapan teori pemrosesan informasi. Sebagai contoh apabila konsep-konsep matematika diberikan kepada siswa dalam bentuk pengkodean ( jembatan keledai ), maka besar kemungkinan konsep tersebut akan lebih mudah diterima oleh siswa, daripada siswa tersebut harus menghafal secara konvensional. Sehingga, peneliti berhipotesa bahwa apabila metode-metode yang berdasarkan pada teori pemrosesan informasi diterapkan pada pembelajaran matematika, maka akan memberikan hasil positif secara menyeluruh.

        Dalam mengartikan penyampaian informasi dengan multimedia perlu dibedakan apa yang disebut dengan media pengantar, desain pesan, dan kemampuan sensorik. Media pengantar pada sistem yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya media berbasiskan media atau media yang dimanfaatkan komputer. Desain pesan visual pada bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pengaturan animasi atau teks audio.

Manfaat teori pemasangan informasi antara lain:
·         Membantu proses pembelajaran
·         Menjadikan strategi pembelajaran yang berorientasi pada proses lebih menonjol
·         Kapabilitas belajar dapat diwujudkan secara lengkap perbedaan individu terlayani

Permasalahan :
1)      Jika pendidik menggunakan multimedia video dokumenter pada siswa , apakah media tersebut dapat menyampaikan informasi secara jangka panjang ? Tolong Jelaskan !
2)      Multimedia apa saja yang dapat diterima sebagian besar peserta didik sebagai informasi yang bertahan dalam jangka pendek ?
3)      Jelaskan peran informasi dalam penerapan multimedia di sekolah ?



Kamis, 29 Maret 2018

Pertemuan 2 : Prinsip Dasar Multimedia Pembelajaran


MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA

Pertemuan 2 : Prinsip  Dasar Multimedia Pembelajaran



    Dalam hal ini,kita akan lebih spesifik membahas tentang multimedia yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah yang diterapkan oleh pendidik untuk meningkatkan pemahawan peserta didik dalam memahami suatu materi .

         Multimedia adalah satu kata yang sebenarnya tidak mudah untuk didefinisikan. Para ahli menganggap bahwa kata “multimedia” sebenarnya wujud barang nyatanya tidak berbentuk. Namun demikian perlu menyimak berbagai batasan pengertian tentang multimedia yang diberikan oleh banyak ahli di bidang tersebut

     Dalam pengajaran multimedia pembelajaran, teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan prinsip desain multimedia. Teori pemrosessan informasi, teori hirarki pembelajaran dan teori yang tepat untuk desain multimedia pembelajaran. Teori-teori ini menyediakan strategi yang dapat membantu desainer mengorganisasi pembelajaran dan menunjukkan hubungan timbal balik antar isi materi pembelajaran.

    Selanjutnya kita akan membahas tentang prinsip dasar dari multimedia pembelajaran:
         
         Mengembangkan multimedia pada asumsi-as pokok sebagai berikut:

·         Informasi visual dan pendengaran oleh audiens dengan dua cara yang berbeda. Kedua informasi ini memproses informasi yang berbda dan terpisah

·         Setiap saluran informasi telah memiliki kemampuan informasi

·        Pemrosesan informasi dalam alur yang merupakan proses kognitif yang aktif dan bekerja untuk membangun representasi mental yang koheren. Pembelajaran yang telah dilakukan manakala pebelajar memilih, menyusun, dan menghubungkan informasi verbal dan noverbal yang terkait

 Prinsip Dasar  multimedia pembelajaran, yaitu

• Prinsip multimedia

• Prinsip keterdekatan ruang

• Prinsip keterdekatan waktu

• Prinsip koherensi

• Prinsip modalitas

• Prinsip redundansi

• Prinsip angka individu

• prinsip kesinambungan spasial

• Prinsip interaktivitas

• Prinsip praktek

• Prinsip Sinyal



1)      Prinsip Multimedia

Siswa bisa belajar lebih baik dengan kata-kata dan gambar-gambar dibandingkan dengan hanya kata-kata atau gambar saja. Dengan menambahkan ilustrasi pada teks atau menambahkan animasi pada narasi maka akan membantu siswa lebih mendalami materi atau penjelasan yang disajikan. Menyajikan penjelasan dengan kata-kata dan gambar-gambar bisa menghasilkan pembelajaran lebih baik daripada menyajikan dengan kata-kata saja. Saat kata-kata dan gambar disajikan secara bersamaan siswa mempunyai kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan pictorial dan membangun hubungan diantara keduanya.

2)      Prinsip Kedekatan Ruang

      Siswa  bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar yang saling terkait disajikan saling berdekatan daripada saling berjauhan di halaman atau di layar. Saat kata-kata dan gambar-gambar terkait saling berdekatan di halaman (dalam buku) atau layar (dalam komputer) maka siswa tidak harus menggunakan sumber-sumber kognitif secara visual mencari di halaman atau layar itu. Siswa akan lebih bisa menangkap dan menyimpan materi bersamaan di dalam memori kerja pada waktu yang sama.


3) Prinsip Keterdekatan waktu

     Siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar yang serupa. Saat bagian narasi dan animasi yang dalam waktu bersamaan, akan lebih memungkinkan bagi mereka untuk membuat representasi mental yang tepat dalam memori kerja dalam waktu bersamaan.
      Hal ini membuat siswa lebih bisa membangun hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual. Jika waktu antara mendengar kalimat dan melihat animasi relatif pendek, maka siswa masih bisa membangun koneksi antara kata-kata dan gambar. Jika mendengar keseluruhan narasi yang panjang dan Lihat seluruh animasi dalam ruang yang terpisah maka siswa kesulitan membangun koneksi tersebut

4) Prinsip Koherensi

      Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata, gambar-gambar atau suara-suara ekstra dibuang.Prinsip koherensi bisa dipecah menjadi tiga versi yang saling melengkapi:
(1) Pembelajaran siswa yang hilang jika kata-kata dan gambar-gambar yang menarik tetapi tidak relevan ditambahkan ke presentasi multimedia.
(2) Pembelajaran siswa jika ada suara dan musik yang menarik namun tidak relevan,
(3) Pembelajaran siswa akan meningkat jika kata-kata yang tidak perlu disingkirkan.

5) Prinsip Modalitas

     Siswa dapat belajar lebih baik pada animasi dan narasi pada film dan kata-kata bersama-sama secara visual (animasi dan teks). bekerja. Jika kata-kata perencanaan auditory maka kedua saluran akan bekerja.

6) Prinsip Redundansi

     Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi dari animasi, narasi, dan teks pada layar. Jika kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara visual maka saluran visual akan kelebihan beban. Jika animasi berisi narasi yang padat, maka harga tidak menambahkan teks yang hanya mengulang kata-kata dari narasi. Keterbatasan kapasitas memori bekerja untuk individu yang sangat baik informasi secara langsung. Informasi akan terserap secara lebih baik jika format desain pesannya tidak membebani perhatian mereka karena sumber informasi yang saling mengisi.

7) Prinsip Perbedaan Individu

     Pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa berpengetahuan rendah berpengetahuan tinggi, dan terhadap siswa berkemampuan spasial tinggi berspasial rendah. Siswa yang berpengetahuan lebih tinggi bisa menggunakan pengetahuan yang memungkinkan untuk mengkompensasi beberapa petunjuk dalam presentasi. Siswa yang berpengetahuan rendah bisa melakukan kegiatan kognitif yang bermanfaat saat presentasinya kurang petunjuk. Siswa yang memiliki kemampuan spasial yang tinggi memiliki kemampuan kognitif untuk secara mental memadukan reprentasi verbal dan visual dari presentasi multimedia yang ada. Siswa yang berspasial rendah harus mengerahkan kemampuan kognitif yang begitu banyak untuk memahami apa yang disajikan

8) Prinsip Kesuitas Spasial

   Pada tahap ini, orang-orang belajar lebih baik mencampur kata-kata yang muncul atau setelahnya. Jika ingin melakukan memaketisikan gambar dan atau menggunakan kata lain, misalnya, lakukanlah tempo alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak sama dengan yang lain

9) Prinsip Interaktivitas

    Pada prinsipnya, orang yang belajar lebih baik dapat melakukan apa saja yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, permainan, percabangan). Sebenarnya, orang yang belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Ada lebih banyak dari satu hal ke hal lain.

10) Prinsip Praktek

    Pada prinsipnya, interaksi adalah hal yang terbaik untuk belajar, bekerja dalam masalah yang dapat meningkatkan cara belajar dan belajar yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.

11) Prinsip Sinyal

      Pada tahap ini, orang belajar lebih baik menggunakan kata-kata, diikuti dengan isyarat, sorotan, menggulir yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa menggunakan, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan, sorot atau pusat perhatian (fokus perhatian).

Permasalahan :
1) Jelaskan mengapa prinsip dasar multimedia pembelajaran ini sangat penting diterapkan dalam proses pembelajaran berbasis media ?
2) Apakah semua prinsip ini dapat diberlakukan dalam setiap materi dalam menggunakan multimedia pembelajaran ? jelaskan pendapat anda 
3)  Tingkat Pemahaman Jelas berbeda,jika kita sebagai pendidik apa yang harus kita lakukan saat multimedia pembelajaran yang kita terapkan sudah kurang menarik lagi bagi siswa ?  

Pertemuan 1 : Landasan teoritis multimedia pembelajaran


MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA

Pertemuan 1 : Landasan teoritis multimedia pembelajaran



    Media Pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan menarik.

    Dalam hal ini,kita akan lebih spesifik membahas tentang multimedia yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah yang diterapkan oleh pendidik untuk meningkatkan pemahawan peserta didik dalam memahami suatu materi .

    Multimedia adalah  penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Misalnya, video musik adalah bentuk multimedia karena informasi menggunakan audio / suara dan video.

     Multimedia adalah satu kata yang sebenarnya tidak mudah untuk didefinisikan. Para ahli menganggap bahwa kata “multimedia” sebenarnya wujud barang nyatanya tidak berbentuk. Namun demikian perlu menyimak berbagai batasan pengertian tentang multimedia yang diberikan oleh banyak ahli di bidang tersebut.

     Pengertian multimedia yang dalam pengembangan ini adalah presentasi pembelajaran / instruksional yang Mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat menyediakan interaktivitas .

    Multimedia pun bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat 5 pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan). Contoh multimedia linier seperti TV dan film. Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain. Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran. Multimedia itu untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, terarah, dan terkendali.

       Efektivitas multimedia dapat dilihat dalam beberapa kelebihan multimedia antara lain:
·         Penggunaan beberapa media dalam menyajikan informasi.

·         Kemampuan untuk mengakses informasi secara uptodate dan memberikan informasi lebih dalam dan lebih banyak.
·         Bersifat multi-sensorik karena banyak merangsang indra, sehingga dapat mengarah ke perhatian dan tingkat retensi yang baik.
·         Menarik perhatian dan minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan. Apalagi manusia memiliki keterbatasan daya ingat.
·         Media alternatif dalam penyampaian pesan dengan diperkuat teks, suara, gambar, video, dan animasi.
·         Meningkatkan kualitas penyampaian informasi.
·         Bersifat interaktif menciptakan hubungan dua arah di antara pengguna multimedia. Interaktivitas yang memungkinkan pengembang dan pengguna untuk membuat, memanipulasi, dan mengakses informasi.

    Disisi lain multimedia dapat memberikan keuntungan terhadap penyampaian dan penerima informasi , antara lain:
a.       Lebih komunikatif
b.     Mudah dilakukan perubahan
c.      Interaktif
d.     Lebih leluasa menuangkan kreatifitas


   Pemanfaatan Multimedia

Pemanfaatan multimedia dapat dilakukan dalam berbagai bidang, antara lain:
Ø  Kegiatan kerja, dengan adanya teleworking, para pekerja dapat melakukan pekerjaannya tidak harus dari kantor. Contoh software yang mendukung teleworking/telecommuting adalah Netmeeting.
Ø  Cara belanja, homeshopping/teleshopping yaitu belanja dilakukan dengan menggunakan internet, kemudian barang datang diantar ke rumah. 10
Ø  Jual beli, menggunakan sistem jual beli online, atau bank menggunakan cara online-banking.
Ø  Cara memperoleh informasi, menggunakan internet dan berbagai software untuk mencari informasi. Misalnya: membaca koran online, belajar musik dari software dan sebagainya.
Ø Cara belajar, proses pembelajaran menggunakan komputer multimedia dengan adanya mengajar atau belajar online, ataupun menggunakan e-book (electronic book)


Permasalahan :
1.      Jelaskan hubungan antara multimedia pembelajaran dengan media pembelajaran sebagai suatu hal yang dapat merangsang pikiran dan minat ?
2.      Adakah dampak negatif yang ditimbulkan oleh multimedia pembelaran interaktif ? jika ada tolong jelaskan dengan singkat dan tepat .
3.      Apakah semua teknologi dapat digunakan sebagai multimedia pembelajaran ? dan jelaskan pendapat anda .
4.      Apakah multimedia pembelajaran selalu lebih unggul dari media pembelajaran tradisional ? apa kelebihan dan kekurangan dari keduanya ?