Kamis, 05 April 2018

Pertemuan 3 : Teori Pemrosesan informasi berbantuan media


Media Pembelajaran Kimia

Pertemuan 3 : Teori  Pemrosesan informasi  berbantuan media



   Baiklah dalam postingan saya kali ini , kita akan mengetahui lebih mendalam tentang teori pemrosesan informasi berbantuan media serta fungsi dan perannya dalam keefektifan proses pembelajaran .

     Informasi adalah suatu hasil dari pengelolaan data dalam suatu bentuk lebih berarti dan lebih berguna bagi penerimanya yang menggambarkan sautu kejadian-kejadian yang nyata (tidak fiktif) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan ( Jogiyanto , 1999).

     Arti informasi adalah data yang sudah diproses sedemikian rupa yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya ( Mc Fadden , 1999 )

     Definisi informasi adalah sesuatu yang menunjukkan hasil sauatu proses pengolahan data yang terorganisisr dan data tersebut mempunyai kebergunaan bagi orangyan menerimanya.
    

1)      Teori Pemrosesan Informasi



     Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang teori pemrosesan informasi berbantuan media serta fungsi dari teori tersebut.

  Teori ini menjelaskan bagaimana otak dan sistem memorinya bekerja. Dalam teori ini ide-ide dan informasi baru awalnya sebagai masukan sensori masuk ke dalam register atau pencatat penglihatan, suara, dan bau. Setelah masukan sensori itu telah kita persepsi dan kita catat , masukan sensori tersebut bergerak masuk ke dalam suatu ruang kerja yang disebut memori jangka – pendek atau short-term memory, di mana masukan sensori tersebut diproses atau dilupakan.

     Untuk memasukkan informasi baru ke dalam memori jangka pendek diperlukan suatu usaha mendorong siswa untuk mengaktifkan pengetahuan awal dan memfokuskan perhatian mereka pada bahan-bahan pembelajaran tertentu. Karena pengetahuan awal dan cara pengetahuan diproses di dalam otak merupakan dua prasyarat untuk memahami bagaimana individu belajar dan bagaimana mereka menerapkan strategi-strategi belajar tertentu. Namun, informasi di dalam memori jangka pendek itu akan segera dilupakan kecuali ditindaklanjuti oleh pebelajar tersebut untuk dipindahkan ke memori jangka panjang.

     Pemrosesan informasi untuk memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke dalam memori jangka panjang disebut pengkodean atau encoding. Sementara itu, menyimpan informasi dalam memori jangka panjang tidak ada gunanya kecuali dapat ditemukan cara untuk mengaktifkan dan memanggil kembali informasi tersebut.

     Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera.

     Informasi yang telah diterima akan menjadi encoding dan proses selanjutnya akan disimpan dalam memori. King (2007 : 402) menjelaskan bahwa penyimpanan (storage) mencakup bagaimana informasi dipertahankan seiring dengan waktu dan bagaimana informasi dipresentasikan dalam ingatan. Memori dijadikan tempat penyimpanan informasi yang telah di alami sehingga memori berfungsi untuk menghubungkan kejadian yang lalu dengan kejadian yang sekarang dan kejadian yang akan datang. Komponen pemrosesan informasi dari penyimpanan ini ada tiga komponen penyimpanan memori yaitu: (1) Memori sensori, (2) Memori jangka pendek (short tern memory), (3) Memori jangka panjang (long tern memory).

     Berdasarkan prinsip-prinsip yang diuraikan diatas, dapat diketahui sinkronisasi antara proses pemahaman konsep matematika dengan penerapan teori pemrosesan informasi. Sebagai contoh apabila konsep-konsep matematika diberikan kepada siswa dalam bentuk pengkodean ( jembatan keledai ), maka besar kemungkinan konsep tersebut akan lebih mudah diterima oleh siswa, daripada siswa tersebut harus menghafal secara konvensional. Sehingga, peneliti berhipotesa bahwa apabila metode-metode yang berdasarkan pada teori pemrosesan informasi diterapkan pada pembelajaran matematika, maka akan memberikan hasil positif secara menyeluruh.

        Dalam mengartikan penyampaian informasi dengan multimedia perlu dibedakan apa yang disebut dengan media pengantar, desain pesan, dan kemampuan sensorik. Media pengantar pada sistem yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya media berbasiskan media atau media yang dimanfaatkan komputer. Desain pesan visual pada bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pengaturan animasi atau teks audio.

Manfaat teori pemasangan informasi antara lain:
·         Membantu proses pembelajaran
·         Menjadikan strategi pembelajaran yang berorientasi pada proses lebih menonjol
·         Kapabilitas belajar dapat diwujudkan secara lengkap perbedaan individu terlayani

Permasalahan :
1)      Jika pendidik menggunakan multimedia video dokumenter pada siswa , apakah media tersebut dapat menyampaikan informasi secara jangka panjang ? Tolong Jelaskan !
2)      Multimedia apa saja yang dapat diterima sebagian besar peserta didik sebagai informasi yang bertahan dalam jangka pendek ?
3)      Jelaskan peran informasi dalam penerapan multimedia di sekolah ?



6 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3 yaitu Jelaskan peran informasi dalam penerapan multimedia di sekolah ?


    Aplikasi multimedia yang terdapat dalam pendidikan ini mengubah proses belajar mengajar yang konvensional menjadi lebih menarik dan interaktif, sehingga proses belajar mengajar tidak terlalu monoton, seperti yang saat ini dilakukan dalam sekolah-sekolah pada umumnya.

    Contoh dalam bidang pendidikan ini sangat banyak sekali, seperti dalam presentasi, belajar dengan memberikan tayangan video pembelajaran, aplikasi multimedia, hingga melakukan latihan soal secara online, ini bisa membantu guru dan siswa dalam memudahkan kegiatan belajar mengajarnya.

    Cara ini memang cukup efektif sehingga siswa tidak terpaku terus-menerus terhadap papan tulis, karena apabila dengan metode seperti ini terus dilangsungkan setiap harinya, maka akan menimbulkan kebosanan yang timbul dari dalam siswa tersebut.

    Nah, dengan diselingi aplikasi-aplikasi multimedia, kegiatan belajar menjadi lebih mengasyikkan dan tidak terlalu monoton, dan bisa membantu dalam meningkatkan minat siswa dalam membaca maupun belajar.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. saya akan menjawab permasalahan yang pertama
    menurut pendapat saya multimedia video dokumenter dapat memberi informasi jangka panjang karena video dokumenter adalah video yang mendokumentasikan suatu hal atau kejadian yang berada di kehidupan sehari hari.
    ingatan jangka panjang menjadi 3 jenis, yaitu :
    1.Ingatan Prosedural (Procedural Memory)
    Ingatan akan tindakan, keterampilan, dan operasi yang telah dipelajari, misalnya, individu mengetahui cara untuk bersepeda walaupun ia telah lama tidak bersepeda.
    2.Ingatan Semantik (Semantic Memory)
    Ingatan yang berisi pengetahuan umum mengenai makna suatu hal, misalnya, individu mengetahui makna kata “terbang”.
    3.Ingatan Episodik (Episodic Memory)
    Ingatan akan kejadian maupun pengalaman yang spesifik, mengetahui kapan dan di mana kejadian maupun pengalaman tersebut terjadi, misalnya, individu mengetahui kapan dan di mana ia melangsungkan pernikahannyawalaupun kejadian tersebut telah berlalu 20 tahun
    video dokumenter termasuk multimedia yang memiliki prinsip prinsip dasar muktimedia. prinsip prinsip dasar dalam multimedia ini membantu siswa menjadi lebih mudah mengingat pelajaran dalam waktu lama.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Saya akan membantu menjawab permasalahan no 2

    Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama kita menaruh perhatian pada sesuatu, kita dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.

    Menurut saya, salah satu contoh multimedia yang dapat menyajikan informasi untuk disimpan di dalam ingatan jangka pendek adalah multimedia PowerPoint dengan slide yang dominan berisi informasi berupa teks atau tulisan. Slide yang padat seperti ini cenderung tidak menarik perhatian audiens. Sehingga informasi yang didapat sebagian besar hanya dapat disimpan dalam memori jangka pendek.

    Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam memori jangka pendek sangat terbatas. Hanya lima hingga sembilan informasi saja yang dapat berada dalam memori jangka pendek sekaligus. Setiap kali siswa memberikan perhatian ke informasi baru pada slide berikutnya, siswa harus mendorong keluar sesuatu yang telah ia perhatikan pada slide sebelumnya, sebelum informasi tersebut mencapai ke memori jangka panjang, maka informasi akan terlempar keluar dan siswa harus melihat dan mengingatnya kembali.

    BalasHapus