Media
Pembelajaran Kimia
Pertemuan 3 : Teori
Pemrosesan informasi berbantuan media
Baiklah dalam postingan saya kali ini , kita akan
mengetahui lebih mendalam tentang teori pemrosesan informasi berbantuan media
serta fungsi dan perannya dalam keefektifan proses pembelajaran .
Informasi adalah suatu hasil dari pengelolaan data dalam
suatu bentuk lebih berarti dan lebih berguna bagi penerimanya yang
menggambarkan sautu kejadian-kejadian yang nyata (tidak fiktif) yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan ( Jogiyanto , 1999).
Arti informasi adalah data yang sudah diproses sedemikian rupa
yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya ( Mc Fadden ,
1999 )
Definisi informasi adalah sesuatu yang menunjukkan hasil sauatu proses
pengolahan data yang terorganisisr dan data tersebut mempunyai kebergunaan bagi
orangyan menerimanya.
1)
Teori Pemrosesan Informasi
Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang teori pemrosesan
informasi berbantuan media serta fungsi dari teori tersebut.
Teori ini menjelaskan bagaimana otak dan
sistem memorinya bekerja. Dalam teori ini ide-ide dan informasi baru awalnya
sebagai masukan sensori masuk ke dalam register atau pencatat penglihatan,
suara, dan bau. Setelah masukan sensori itu telah kita persepsi dan kita catat
, masukan sensori tersebut bergerak masuk ke dalam suatu ruang kerja yang
disebut memori jangka – pendek atau short-term memory, di mana masukan sensori
tersebut diproses atau dilupakan.
Untuk memasukkan informasi baru ke dalam
memori jangka pendek diperlukan suatu usaha mendorong siswa untuk mengaktifkan
pengetahuan awal dan memfokuskan perhatian mereka pada bahan-bahan pembelajaran
tertentu. Karena pengetahuan awal dan cara pengetahuan diproses di dalam otak
merupakan dua prasyarat untuk memahami bagaimana individu belajar dan bagaimana
mereka menerapkan strategi-strategi belajar tertentu. Namun, informasi di dalam
memori jangka pendek itu akan segera dilupakan kecuali ditindaklanjuti oleh
pebelajar tersebut untuk dipindahkan ke memori jangka panjang.
Pemrosesan informasi untuk memindahkan informasi
dari memori jangka pendek ke dalam memori jangka panjang disebut pengkodean
atau encoding. Sementara itu, menyimpan informasi dalam memori jangka panjang
tidak ada gunanya kecuali dapat ditemukan cara untuk mengaktifkan dan memanggil
kembali informasi tersebut.
Teori ini menjelaskan
bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu
yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar
tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui
beberapa indera.
Informasi yang telah diterima akan menjadi
encoding dan proses selanjutnya akan disimpan dalam memori. King (2007 : 402)
menjelaskan bahwa penyimpanan (storage) mencakup bagaimana informasi
dipertahankan seiring dengan waktu dan bagaimana informasi dipresentasikan
dalam ingatan. Memori dijadikan tempat penyimpanan informasi yang telah di
alami sehingga memori berfungsi untuk menghubungkan kejadian yang lalu dengan
kejadian yang sekarang dan kejadian yang akan datang. Komponen pemrosesan
informasi dari penyimpanan ini ada tiga komponen penyimpanan memori yaitu: (1)
Memori sensori, (2) Memori jangka pendek (short tern memory), (3) Memori jangka
panjang (long tern memory).
Berdasarkan prinsip-prinsip yang diuraikan
diatas, dapat diketahui sinkronisasi antara proses pemahaman konsep matematika
dengan penerapan teori pemrosesan informasi. Sebagai contoh apabila
konsep-konsep matematika diberikan kepada siswa dalam bentuk pengkodean (
jembatan keledai ), maka besar kemungkinan konsep tersebut akan lebih mudah
diterima oleh siswa, daripada siswa tersebut harus menghafal secara
konvensional. Sehingga, peneliti berhipotesa bahwa apabila metode-metode yang
berdasarkan pada teori pemrosesan informasi diterapkan pada pembelajaran
matematika, maka akan memberikan hasil positif secara menyeluruh.
Dalam mengartikan penyampaian informasi dengan multimedia perlu dibedakan apa yang
disebut dengan media pengantar, desain pesan, dan kemampuan sensorik. Media
pengantar pada sistem yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya media
berbasiskan media atau media yang dimanfaatkan komputer. Desain pesan visual
pada bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pengaturan
animasi atau teks audio.
Manfaat
teori pemasangan informasi antara lain:
·
Membantu proses pembelajaran
·
Menjadikan strategi pembelajaran yang
berorientasi pada proses lebih menonjol
·
Kapabilitas belajar dapat diwujudkan
secara lengkap perbedaan individu terlayani
Permasalahan
:
1) Jika
pendidik menggunakan multimedia video dokumenter pada siswa , apakah media
tersebut dapat menyampaikan informasi secara jangka panjang ? Tolong Jelaskan !
2) Multimedia
apa saja yang dapat diterima sebagian besar peserta didik sebagai informasi
yang bertahan dalam jangka pendek ?
3) Jelaskan
peran informasi dalam penerapan multimedia di sekolah ?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3 yaitu Jelaskan peran informasi dalam penerapan multimedia di sekolah ?
BalasHapusAplikasi multimedia yang terdapat dalam pendidikan ini mengubah proses belajar mengajar yang konvensional menjadi lebih menarik dan interaktif, sehingga proses belajar mengajar tidak terlalu monoton, seperti yang saat ini dilakukan dalam sekolah-sekolah pada umumnya.
Contoh dalam bidang pendidikan ini sangat banyak sekali, seperti dalam presentasi, belajar dengan memberikan tayangan video pembelajaran, aplikasi multimedia, hingga melakukan latihan soal secara online, ini bisa membantu guru dan siswa dalam memudahkan kegiatan belajar mengajarnya.
Cara ini memang cukup efektif sehingga siswa tidak terpaku terus-menerus terhadap papan tulis, karena apabila dengan metode seperti ini terus dilangsungkan setiap harinya, maka akan menimbulkan kebosanan yang timbul dari dalam siswa tersebut.
Nah, dengan diselingi aplikasi-aplikasi multimedia, kegiatan belajar menjadi lebih mengasyikkan dan tidak terlalu monoton, dan bisa membantu dalam meningkatkan minat siswa dalam membaca maupun belajar.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya akan menjawab permasalahan yang pertama
BalasHapusmenurut pendapat saya multimedia video dokumenter dapat memberi informasi jangka panjang karena video dokumenter adalah video yang mendokumentasikan suatu hal atau kejadian yang berada di kehidupan sehari hari.
ingatan jangka panjang menjadi 3 jenis, yaitu :
1.Ingatan Prosedural (Procedural Memory)
Ingatan akan tindakan, keterampilan, dan operasi yang telah dipelajari, misalnya, individu mengetahui cara untuk bersepeda walaupun ia telah lama tidak bersepeda.
2.Ingatan Semantik (Semantic Memory)
Ingatan yang berisi pengetahuan umum mengenai makna suatu hal, misalnya, individu mengetahui makna kata “terbang”.
3.Ingatan Episodik (Episodic Memory)
Ingatan akan kejadian maupun pengalaman yang spesifik, mengetahui kapan dan di mana kejadian maupun pengalaman tersebut terjadi, misalnya, individu mengetahui kapan dan di mana ia melangsungkan pernikahannyawalaupun kejadian tersebut telah berlalu 20 tahun
video dokumenter termasuk multimedia yang memiliki prinsip prinsip dasar muktimedia. prinsip prinsip dasar dalam multimedia ini membantu siswa menjadi lebih mudah mengingat pelajaran dalam waktu lama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya akan membantu menjawab permasalahan no 2
BalasHapusIngatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama kita menaruh perhatian pada sesuatu, kita dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.
Menurut saya, salah satu contoh multimedia yang dapat menyajikan informasi untuk disimpan di dalam ingatan jangka pendek adalah multimedia PowerPoint dengan slide yang dominan berisi informasi berupa teks atau tulisan. Slide yang padat seperti ini cenderung tidak menarik perhatian audiens. Sehingga informasi yang didapat sebagian besar hanya dapat disimpan dalam memori jangka pendek.
Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam memori jangka pendek sangat terbatas. Hanya lima hingga sembilan informasi saja yang dapat berada dalam memori jangka pendek sekaligus. Setiap kali siswa memberikan perhatian ke informasi baru pada slide berikutnya, siswa harus mendorong keluar sesuatu yang telah ia perhatikan pada slide sebelumnya, sebelum informasi tersebut mencapai ke memori jangka panjang, maka informasi akan terlempar keluar dan siswa harus melihat dan mengingatnya kembali.