Selasa, 17 April 2018

Pertemuan 4 : Pengembangan e-Learning Dalam Pembelajaran Kimia

    Media Pembelajaran kimia
Pertemuan 4 : Pengembangan e-Learning Dalam Pembelajaran Kimia





     Di era modernisasi seperti ini, rasanya hampir setiap orang telah mengenal yang namanya terknologi modern baik itu teknologi berupa handphone, televisi, komputer, internet dan lain sebagainya. Meskipun tidak semuanya, karena ada juga teknologi-teknologi yang belum menyentuh beberapa daerah yang ada di Indonesia khusunya daerah terpencil dan pedesaan.
    Sebenarnya teknologi yang kita gunakan sehari-hari ini berguna untuk mempermudah kegiatan kita seperti misalnya handphone yang bisa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan teman ataupun orang terdekat kita yang berada pada jarak puluhan kilometer, ada pula televisi mempermudah kita untuk mendapatkan informasi dan hiburan serta internet yang membuat kita dapat dengan mudah mencari tugas maupun untuk saling berinteraksi. Namun sebenarnya teknologi ini bisa juga kita gunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah guru maupun siswa dalam belajar dan pembelajaran.

    


    E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

Tujuan e-Learning
    Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-Learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai peluang tersebut diatas rnasih menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-Learning. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tangangan media e-Learning, seperti pada media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education, videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast television.

UNSUR YANG HARUS ADA DALAM PEMBELAJARAN ELEARNING
- Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan.
- Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
- Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari Ahli bidang Learning
- Management System (LMS), Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya. Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.

PengembanganE-Learning menurut Haughey-1998
- Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.
- Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional).
- Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.

Kelebihan & Kekurangan e-Learning

            e-Learning memiliki kelebihan tersendiri bila dipandang sebagai sebuah alternatif untuk model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut, Riyana (2007: 22) menyebutkan kelebihan-kelebihan tersebut sebagai berikut:
1. Interactivity (Interaktifitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
2. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).
3. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan Internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi. 

Adapun kekurangan e-Learning, diantaranya:
1. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-Learning ini.
2. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-Learning.
4. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
5. Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.
6. Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas sekolah.
7. Perkembangan yang tidak terprediksikan.
Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan.
Kecepatan mengakses yang tidak stabil.
Kurangnya pengontrolan kualitas.




PERMASALAHAN :
1. Tolong anda jelaskan apakah metode pembelajaran e-learning bisa diterapkan ke semua materi pada pembelajaran kimia…
2. Apa yang menjadi dasar seorang guru untuk bisa menyesuaikan prinsip dasar dari e-learnig dengan materi yang akan diajarkannya…
3. Apakah terdapat hubungan antara unsur-unsur yang harus ada dalam pembelajaran e-learning  ( Subject Matter Expert (SME), Instructional Designer (ID), Graphic Designer (GD), Management System (LMS) ).  Tolong jelaskan…

3 komentar:

  1. Saya akan menjawab pertanyaan ke 3

    Jawabannya: terdapat hubungan diantara unsur unsur tersebut. Yang mana antara satu unsur dengan unsur yang lain saling melengkapi.

    1.Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
    2.Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi E-learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
    3.Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
    4.Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.

    BalasHapus
  2. Saya mencoba menjawab permasalahan 2.

    Dasar seorang guru menyesuaikan prinsip e-learning, yaitu:

    a. Prinsip Multimedia
    Dalam teori e-learning dianut prinsip bahwa pembelajaran yang melibatkan kombinasi beragam media seperti audio, visual, dan teks akan memberikan kesempatan untuk siswa belajar secara lebih baik dan lebih mendalam dibanding media yang hanya mengakomodasi salah satunya saja.

    b. Prinsip Modalitas
    Pembelajaran akan lebih efektif ketika suatu visual dikombinasikan dengan narasi audio dibanding penjelasan melalui teks pada layar.

    c. Prinsip Koheren
    Prinsip koheren dapat dijelaskan seperti ini: ketika seorang pembelajar (siswa) makin tidak mengetahui tentang konten yang akan dibelajarkan, maka semakin ia terganggu oleh hal-hal yang tidak berhubungan dengan konten yang juga tersaji di dalam media (multimedia) tersebut, seperti musik, bagian video yang tidak berhubungan, grafis, dan sebagainya. Akan tetapi keadaan dapat sebaliknya pada siswa yang telah mengetahui konten tersebut, makin banyak ia mengetahui konten yang disajikan dengan hal-hal lain yang tidak relevan, makin membuat ia termotivasi.

    d. Prinsip Persentuhan
    Informasi-informasi atau konten yang saling berkaitan dan berhungan disajikan secara bersama-sama atau berurutan.

    e. Prinsip Segmentasi
    Konten dipotong-potong menjadi sub-sub bagian sehingga lebih mudah dicerna oleh siswa (pembelajar).

    f Prinsip Simbolik
    Dalam e-learning, belajar akan lebih mudah dengan ditambahkannya simbol-simbol yang relevan seperti tanda panah, menambahkan lingkaran pada kata-kata penting, memberi cetak tebal, warna khusus, dan sebagainya.

    g. Prinsip Kontrol oleh Siswa (Pembelajar)
    Pembelajaran akan semakin efektif ketika mereka mempunyai kesempatan untuk mengontrol kapan mereka memberikan pause, mundur ke belakang, mainkan, berhenti (dalam bentuk tombol-tombol) sehingga mereka mampu menyesuaikan kecepatan pembelajaran dengan kecepatan belajar mereka masing-masing. Atau mereka dapat mengulang-ulang bagian-bagian tertentu yang belum jelas dan kurang dipahami.

    h. Prinsip Personalisasi
    Walaupun e-learning sesungguhnya menggunakan komputer dalam pelaksanaannya, akan tetapi prinsip personalisasi tetap harus dipegang teguh sehingga siswa atau pembelajaran merasa seakan-akan ia tengah belajar dengan manusia dan bukan dengan seperangkat alat.

    i. Prinsip Pre-Training
    E-learning perlu disiapkan bahan-bahan pembuka untuk mengenalkan apa yang akan mereka pelajari dengan memberikan misalnya kata-kata kunci atau menyebutkan tujuan yang akan dicapai serta bagaimana mereka akan belajar di awal pembelajaran.

    j. Prinsip Tidak Mubazir
    Jika grafik ingin ditemani dengan narasi berbentuk audio, maka janganlah menggunakan teks karena justru akan mengganggu, dan begitu pula sebaliknya, jika menggunakan teks, kurangilah narasi.

    Demikian beberapa prinsip-prinsip dalam teori e-learning yang harus diperhatikan dalam sebuah pembelajaran menggunakan e-learning atau dalam sebuah multimedia pembelajaran berbasis e-learning.

    BalasHapus
  3. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1
    Kita lihat dulu pengertian e-learning learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Dan menurut saya bisa di terapkan pada semua materi kimia, karna itu sangat membantu siswa dalam pembelajaran lebih mudah mengerti dan juga waktu digunakan lebih hemat.

    BalasHapus