Kimia Organik
Bahan Alam
Pertemuan
5 : Flavonoid
A. Asal-usul
flavonoid
Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol
yang memiliki 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C6 -C3 -C6, yaitu
dua cincin aromatik yang dipilih oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat
membentuk cincin ketiga. Flavonoid tersedia dalam semua tumbuhan hijau Dapat
ditemukan pada setiap ekstrak tumbuhan.
Golongan flavonoid dapat Dikaitkan sebagai
deretan senyawa C6 -C3 -C6, artinya memerintahkan karbonnya terdiri di atas
gugus C6 (cincin benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga
karbon.
Tumbuhan
yang mengandung flavonoid banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Hal
tersebut disebabkan flavonoid memiliki berbagai macam aktivitas terhadap
macam-macam organisme (Robinson, 1995). Penelitian farmakologi terhadap senyawa
flavonoid menunjukkan bahwa beberapa senyawa golongan flavonoid seperti
aktivitas antifungi, diuretik, antihistamin,antihipertensi, insektisida,
bakterisida, antivirus dan menghambat kerja enzim.
Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan
hijau dan salah satuaktif yang menjadi kata kunci penelitian dalam
mengembangkan obat 1 2 tradisional Indonesia. Hal penting dari keterlibatan
flavonoid dalam tumbuhan adalah Adakan kecenderungan yang kuat bahwa tumbuhan
yang akan membutuhkan menghasilkan flavonoid yang jenisnya mirip.
Senyawa flavonoida adalah suatu kelompok
senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan dialam. Senyawa-senyawa ini
merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang
ditemuykan dalam tumbuh-tumbuhan.
B. Struktur
Molekul Flavonoida
Flavonoida
mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua
cincin benzen (C6) terikat pada suatu rantaipropana (C3)
sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
Susunann ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur senyawa flavonoida yaitu:
1. Flavonoida
atau 1,3-diarilpropana
2. Isoflavonoida
atau 1,2-diarilpropana
3. Neoflavonoida
atau 1,1-diarilpropana
Istilah
flavonoida diberikan untuk senyawa-senyawa fenol yang berasal dari kata flavon,
yaitu nama dari salah satu jenis flavonoida yang terbesar jumlahnya dalam
tumbuhan. Senyawa-senyawa flavon ini mempunyai kerangka 2-fenilkroman, dimana
posisi orto dari cincin A dan atom karbon yang terikat pada cincin B dari
1,3-diarilpropana dihubungkan oleh jembatan oksigen sehingga membentuk cincin
heterosiklik yang baru (Cincin C).
Senyawa-senyawa
flavonoid terdiri dari beberapa jenis tergantung pada tingkat oksidasi dari
rantai propana dari sistem 1,3-diarilpropana. Flavon, flavonol dan antosianidin
adalah jenis yang banyak ditemukan dialam sehingga sering disebut sebagai
flavonoida utama. Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai
tingkat hidroksilasi, alkoksilalsi atau glikosilasi dari struktur tersebut.
Senyawa-senyawa
isoflavonoida dan neoflavonoida hanya ditemukan dalam beberapa jenis tumbuhan,
terutama suku Leguminosae.
Masing-masing jenis senyawa
flavonoida mempunyai struktur dasar tertentu. Flavonoida mempunyai beberapa
ciri struktur yaitu : Cincin A dari struktur flavonoida mempunyai pola
oksigenasi yang berselang-seling yaitu pada posisi 2, 4 dan 6. Cincin B flavonoida
mempunyai satu gugus fungsi oksigen pada posisi para atau dua pada posisi para
dan meta atau tiga pada posisi satu di para dan dua di meta.
Kelas-kelas
yang berlainan dalam golongan ini dibedakan pada cincin hetero siklik-oksigen
dan gugus hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan. Flavonoid sering
ditemukan sebagai glikosida. Golongan terbesar flavonoid berciri memiliki
cincin piran yang menghubungkan tiga karbon dengan salah satu dari cincin
benzena. Sistem penomoran flavonoid bisa dilihat pada gambar 1.
Struktur berbagai tipe atau golongan flavonoid sesuai
dengan dasar dasar heterosiklik beroksigen yang dapat berupa gama piron, piran
atau pirilium. Tergantung pada auron dan khalkon, siklisasi terjadi antara atom
karbon didekat cincin benzen (B) dan satu gugus hidroksil cincin A. Kelas-kelas
yang berlainan di flavonoid dibedakan antara cincin heterosiklik oksigen dan
juga hidroksil yang pola berdasarkan pola berlainan (Robinson, 1991). Perbedaan
dalam bagian rantai nomor 3 menentukan senyawa flavonoid yaitu flavon,
flavonol, flavanon, flavanonol, isoflavon, auron dan khalkon. Kerangka flavonoid
cincin benzoil dan cinnamoil bisa dilihat pada gambar 2. Kerangka dari
tipe-tipe flavonoid bisa dilihat gambar 3.
C.
Skrining Fitokimia/Reaksi Pengenalan
Sebagian besar senyawa
flavonoida alam ditemukan dalam bentuk glikosida, dimana unit flavonoida
terikat pada suatu gula. Glikosida adalah kombinasi antara suatu gula dan suatu
alkohol yang saling berikatan melalui ikatan glikosida. Pada prinsipnya, ikatan
glikosida terbentuk apabila gugus hidroksil dari alkohol beradisi kepada gugus
karbonil dari gula, sama seperti adisi alkohol kepada aldehida yang dikatalisa
oleh asam menghasilkan suatu asetal.
Pada
hidrolisa oleh asam, suatu glikosida terurai kembali atas komponen-komponennya
menghasilkan gula dan alkohol yang sebanding dan alkohol yang dihasilkan ini
disebut aglokin. Residu gula dari glikosida flavonoida alam adalah glukosa,
ramnosa, galaktosa dan gentiobiosa sehingga glikosida tersebut masing-masing
disebut glukosida, ramnosida, galaktosida dan gentiobiosida.
“SKRINING
FITOKIMIA DAN PENETAPAN KANDUNGAN FLAVONOID TOTAL EKSTRAK METANOLIK HERBA BOROCO
(Celosia argentea L.) Abd.Malik, Ferawati Edward, Risda Waris, Laboratorium
Farmakognosi Fitokimia Universitas Muslim Indonesia”.....
Boroco bernama
latin Celosia argentea L., yang termasuk dalam keluarga tumbuhan Amaranthaceae.
Tanaman ini dikenal dengan nama-nama daerah seperti bayam ekor belanda, bayam
kucing (Bangun, 2012). Tanaman Boroco ini adalah tumbuhan yang tumbuh tegak,
tingginya sekitar 30-100 sentimeter, sering tumbuh liar di sisi jalan, pinggir
selokan, tanah lapang terlantar.
Batangnya ke atas
dengan alur kasar memanjang, bercabang banyak, warna ijau atau merah. Daunnya
berwarna hijau atau merah, bentuk bulat telur memanjang, ujung lancip, tepinya bergerigi
halus hampir rata.Bunganya bulir Panjang 3-10 sentimeter, warna merah muda atau
ungu, bijinya hitam cerah, bunga tumbuh di ujung-ujung cabang (Bangun, 2012).......
Lebih Lengkap Kunjungi :
D.
Isolasi dan pemurnian serta penentuan struktur
Aglikon flavonoid adalah polifenol
dan karena itu memiliki sifat kimia senyawa fenol, yaitu zat-zat asam yang
dapat larut dalam basa. Karena memiliki jumlah gugus hidroksil yang tak
tersulih, atau gula, flavonoid merupakan senyawa kutub dan seperti kata pepatah
lama akan golongan akan melarutkan golongannya sendiri, kemudian secara umum
flavonoid cukup cukup dalam.
pelarut polar seperti etanol
(EtOH), metanol (MeOH), butanol (BuOH), aseton, dimetilsulfoksida (DMSO),
dimetilformamida (DMF), udara, dan lain-lain. MATA, aglikon yang kurang polar
seperti isoflavon, flavanon, dan flavon serta flavonol yang termetoksilasi
lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform
Idealnya, untuk analisis fitokimia, maka jaringan organik segar. Beberapa
menit setelah dikumpulkan, bahan tumbuhan harus dicemplungkan ke dalam alkohol
mendidih. Kadang-kadang tumbuhan yang ditelaah tidak tersedia dan mungkin
diberikan oleh seorang pengumpul yang tinggal di negara lain.Dalam hal
demikian, jaringan yang dianggap segar harus disimpan kering dalam kantung
plastik, dan akan tetap dalam kondisi baik untuk dianalisis setelah beberapa
hari dalam perjalanan dengan pos udara .
Pada prosedur ekstraksi memiliki jalan pintas yang dapat dipelajari dari pengalaman.
Misalnya, ketika mengisolasi dari jaringan daun, yang larut dalam udara, dasar
lipid dihilangkan pada tahap sebelum pemekatan, yaitu dengan mencuci ekstrak
secara berulang-ulang dengan eter minyak bumi. Kenyataannya, bila ekstrak
etanol diuapkan dengan penguap putar, hampir semua klorofil dan lipid melekat
pada dinding labu. Dengan keterampilan, pemekatan dapat dilakukan tepat sampai
saat tertentu mengandung cemaran lemak .
E.
Bioaktivitas
“Kandungan
Fitokimia dan Bioaktivitas Ekstrak Metanol Biji Palem
Putri (Veitchia merillii)
Adawiah Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412
Indonesia”
Lebih lengkap kunjungi :
Permasalahan :
1.
Banyaknya
senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi,mengapa
bisa demikian ?
2.
Apakah flavonoida yang ditemukan selalu berbentuk
glikosida ? adakah bentuk lain ?
3.
Ditumbuhan apa sajakah terkandung banyak flavonoida , dan
apakah flavonoida mempercepat pertumbuhan tumbuhan tersebut ?
Nama saya dolla mulyana harnas dengan nim a1c116080 akan mencoba menjawab nomor 3
BalasHapusFlavonoida terdapat pada tumbuhan jeruk nipis, stwarberry, pandan, berry dan kemangi, flavanoida dapat mempercepat tumbuhan karena zat aktif yang dapat merangsang pertumbuhan pada tumbuhan
Baiklah saya akan menjawab permasalahan no 3
BalasHapusFlavonoid banyak ditemukan pada tumbuhan, dan
Sebagian besar flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida, dan dalam bentuk campuran, jarang sekali dijumpai berupa senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang berbeda kelas. Misalnya antosianin dalam mahkota bunga yang berwarna merah, hampir selalu disertai oleh flavon atau flavonol yan tak berwarna. tumbuhan yang banyak mengandung flavonoid yaitu tanaman ke angin,serai,rumput mutiara, artritis, tanaman jarak, sambiloto, jeruk nipis,pandan, labu siap, bery, dan lainnya.
Flavonoid memiliki fungsi yaitu Flavonoid memainkan peran utama dalam menarik serangga untuk memberi makan dan penyerbukan tanaman. Beberapa dari mereka juga memiliki rasa pahit dan mengusir serangga berbahaya seperti ulat. Flavonoid dianggap antioksidan, dan memainkan peran utama dalam makanan kita, mencegah kerusakan akibat penuaan yang disebabkan oleh radikal bebas. Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi : 1) Sebagai pigmen warna, 2) Fungsi fisiologi dan patologi, 3) Aktivitas Farmakologi, dan 4) Flavonoid dalam makanan. Aktifitas Farmakologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonol) yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan fragilitas pembuluh darah, dll.Gabor menyatakan bahwa flavonoid dapat digunakan sebagai obat karena mempunyai bermacam macam bioakitfitas seperti antiinflamasi, anti kanker, antifertilitas, antiviral, antidiabetes, antidepresant, diuretic, dll.jadi flavonoid tidak berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan.
Baik saya akan menjawab permasalahan no 2
BalasHapusMenurut saya tidak, karena kita ketahui falvanoid itu ada dua bentuk yaitu flavanoid glikosida dan flavanoid aglikon. Yang mana kita ketahui flavanoid glikosida yaitu flavanoid terhubung kesatu atau lebih molekul gula sementara flavanoid aglikon yaitu flavanoid yang tidak terhubung kemolekul gula. Flavonoid pada tanaman dan makanan berada dalam bentuk glikosida.
baiklah saya akan menjawab pertanyaan no 1
BalasHapusmengapa bisa demikian itu dikarenakan Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi, alkoksilasi atau glikosilasi dari struktur tersebut. Masing-masing jenis senyawa flavonoida mempunyai struktur dasar tertentu. Flavonoida mempunyai beberapa cirri struktur yaitu: cincin A dari struktur flavonoida mempunyai pola oksigenasi yang berselang-seling yaitu pada posisi 2,4 dan 6. Cincin B flavonoida mempunyai satu gugus fungsi oksigen pada posisi para atau dua pada posisi para dan meta aau tiga pada posisi satu di para dan dua di meta. Cincin A selalu mempunyai gugus hidroksil yang letaknya sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan untuk terbentuk cincin heterosiklik dalam senyawa trisiklis.
saya akan menambahkan jawaban Istilah flavonoida diberikan untuk senyawa-senyawa fenol yang berasal dari kata flavon, yaitu nama dari salah satu jenis flavonoida yang terbesar jumlahnya dalam tumbuhan. Senyawa-senyawa flavon ini mempunyai kerangka 2-fenilkroman, dimana posisi orto dari cincin A dan atom karbon yang terikat pada cincin B dari 1,3 diarilpr opana dihubungkan oleh jembatan oksigen sehingga membentuk cincin heterosiklik yang baru (Cincin C)
Hapus