Kamis, 10 Mei 2018

Pertemuan 7 : Multimedia Pembelajaran Dalam Era Revolusi Industri 4.0



MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA
Pertemuan 7 : Multimedia Pembelajaran Dalam Era Revolusi Industri 4.0

Apa itu revolusi industri ?


     Revolusi industri percontohan ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan oleh Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum dalam bukunya Revolusi Industri Keempat.
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia, pertama-tama, revolusi, energi, dan teknologi. Salah satunya adalah kemunculan mesin kapal pada abad ke-18. Revolusi ini dilakukan oleh sejarah dan berkembang menjadi rata-rata pendapatan negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.
     Kemudian, pada revolusi industri biaya baik dengan pembangkitan tenaga listrik dan motor dalam (ruang bakar). Penemuan ini merupakan kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan. Kemudian, revolusi industri dengan teknologi digital dan internet.
     Selanjutnya, pada revolusi industri energi, seperti yang telah disampaikan pada tulisan ini, telah menemukan pola-pola baru seperti disruptif teknologi (disruptive technology) yang hadir dengan cepat dan siaga dari perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan perusahaan-perusahaan raksasa.
     Lebih dari itu, pada era industri generasi ini, ukuran besar tidak ada, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan dengan cepat. Hal ini dilakukan oleh Uber yang merusak pemain-pemain besar pada industri transportasi di seluruh dunia atau Airbnb yang terkena-pemain utama di industri jasa pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil.
     Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan dan melakukan instrospeksi diri. Sebagai panduan untuk melakukan introspeksi diri, McKinsey & Company memaparkannya dalam laporan berjudul An Incumbent's Guide to Digital Disruption yang memformulasikan empat tahap posisi perusahaan di era era disruptif teknologi.
     Tahap pertama, tombol tengah (sinyal di tengah-tengah kebisingan). Pada tahun 1990, Polygram dicatat sebagai salah satu perusahaan rekaman terbesar di dunia. Namun, pada tahun 1998 perusahaan ini telah menggunakan teknologi MP3 baru saja menemukan pemegang saham dan harga yang bernilai (optimal) yang optimal.
     Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan bahwa revolusi revolusi industri 4.0 Harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global. Hal ini berfungsi sebagai Menteri Nasir dalam membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 2018 yang digelar di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan (17/1).
     Menristekdikti di awal sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan Rakernas 2018 terasa istimewa karena 3 Menteri Hukum, Acara Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono. Menristekdikti mengatakan pada Rakernas 2018 yang mengangkat tema “Ristek Dikti di Era Revolusi Industri 4.0” akan dibahas langkah-langkah strategis yang perlu dipersiapkan Kemenristekdikti dalam dunia digital yang telah dikuasai perangkat digital.

Multimedia pembelajaran revolusi industri 4.0



    Tidak dapat kita pungkiri, dengan semakin canggihnya tekhnologi yang sedang berkembang tidak akan menghasilkan perubahan yang cukup signifikan di berbagai sektor kehidupan. Salah satu bahasan yang cukup menarik yang terkait dengan revolusi industri 4.0 dengan sistem pendidikan di Indonesia, sesuai dengan MENRISTEKDIKTI terkait bahaya industri 4.0 dengan 'digitalisasi sistem', mau tidak mau baik untuk para dosen maupun mahasiswa untuk menggunakan dengan cepat ber ada. Sistem pembelajaran yang semulaagas pada tatap muka secara langsung di kelas, tidak mungkin akan dapat digantikan dengan sistem pembelajaran yang terintegrasikan melalui jaringan internet (pembelajaran online). Kami juga dapat memproses manfaat-risiko, di mana keuntungan yang bisa diperoleh antara lain tetap dapat belajar dan tetap dapat menggunakan bahan-bahan pembelajaran tanpa harus hadir di kelas, hal ini pun menjadi sumber yang tepat bagi siswa yang bersekolah dalam hal jarak dan finansial .
     Lain hal dengan keuntungan, adapun masalah yang dapat muncul terkait dengan hal-hal yang dituntutnya peran PTN / PTS untuk berhasil mencetak lulusan yang mampu bersaing dengan baik dalam skala nasional maupun internasional dengan tanggung jawab, tidak dapat digunakan dan digunakan untuk menunjang yang ada. Sebagai contoh gebrakan baru yang dilakukan 2 universitas terkemuka dunia (Harvard dan MIT) yang berhubungan dengan revolusi industri 4.0 itu dengan membuat portal khusus yang menyediakan perkuliahan pembelajaran online secara gratis dan dapat diakses oleh banyak orang, bukan tidak mungkin sekarang mimpi untuk menimba ilmu dari pengajar berkualitas dari dua perguruan tinggi dunia saat ini tidak menjadi hal yang untuk diwujudkan.

Permasalahan :
1.      Adakah dampak buruk revolusi industri 4.0 terhadap pendidikan indonesia terutama bidang media dan multimedia pembelajaran ?
2.      Jelaskan manfaat utama bagi multimedia pembelajaran dengan adanya revolusi industri 4.0 ini ?
3.      Pendapat anda , apakah peserta didik di indonesia sudah siap menghadapi revolusi industri 4.0 ? jelaskan dengan data .


3 komentar:

  1. Saya akan menjawan permasalahan ketiga

    pendapat saya sudah siap karena menurut literatur yang saya baca banyak instansi dari pemerintah yang telah matang dalam mempersiapkan itu semua

    Pemerintah telah membentuk Komite Industri Nasional. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan komite ini akan memperkuat kerja sama dan memfasilitasi penyelarasan di antara kementerian dan lembaga terkait dengan para pelaku industri dalam negeri agar Indonesia mampu kompetitif memasuki era digital tersebut.

    Kementerian Perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi guna menerapkan sejumlah strategi Indonesia dalam menghadapi industri 4.0. Rencananya roadmap tersebut akan diluncurkan pada 4 April 2018.

    Airlangga juga tengah menyiapkan 5 sektor prioritas yang akan dikembangkan dalam menghadapi implementasi revolusi industri 4.0. Kelima sektor industri tersebut adalah makanan dan minuman, elektronik, tekstil, otomotif dan kimia.

    Sumber :https://m.merdeka.com/uang/langkah-strategis-indonesia-hadapi-revolusi-industri-40.html

    BalasHapus
  2. Izin menjawab permasalahan nomor 2
    lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0, yaitu:

    1. Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
    2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.
    3. Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
    4. Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.
    5. Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi

    BalasHapus
  3. Saya akan menjawab permasalahan no 1 yaitu Lain hal dengan keuntungan, adapun masalah yang dapat muncul terkait dengan hal tersebut adalah dituntutnya peran PTN/PTS untuk berhasil mencetak lulusan yang mampu bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional dengan adanya perubahan tersebut, terlepas dari siap atau tidaknya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang perubahan yang ada. Sebagai contoh suatu gebrakan baru yang dilakukan 2 universitas terkemuka dunia (Harvard dan MIT) terkait kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0 yakni dengan membuat suatu portal khusus yang menyediakan perkuliahan online learning secara gratis dan dapat diakses oleh siapapun, bukan tidak mungkin kini mimpi untuk menimba ilmu dari pengajar berkualitas dari dua kampus terkemuka dunia tersebut saat ini bukan menjadi suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan.

    BalasHapus