Kamis, 29 Maret 2018

Pertemuan 2 : Prinsip Dasar Multimedia Pembelajaran


MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA

Pertemuan 2 : Prinsip  Dasar Multimedia Pembelajaran



    Dalam hal ini,kita akan lebih spesifik membahas tentang multimedia yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah yang diterapkan oleh pendidik untuk meningkatkan pemahawan peserta didik dalam memahami suatu materi .

         Multimedia adalah satu kata yang sebenarnya tidak mudah untuk didefinisikan. Para ahli menganggap bahwa kata “multimedia” sebenarnya wujud barang nyatanya tidak berbentuk. Namun demikian perlu menyimak berbagai batasan pengertian tentang multimedia yang diberikan oleh banyak ahli di bidang tersebut

     Dalam pengajaran multimedia pembelajaran, teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan prinsip desain multimedia. Teori pemrosessan informasi, teori hirarki pembelajaran dan teori yang tepat untuk desain multimedia pembelajaran. Teori-teori ini menyediakan strategi yang dapat membantu desainer mengorganisasi pembelajaran dan menunjukkan hubungan timbal balik antar isi materi pembelajaran.

    Selanjutnya kita akan membahas tentang prinsip dasar dari multimedia pembelajaran:
         
         Mengembangkan multimedia pada asumsi-as pokok sebagai berikut:

·         Informasi visual dan pendengaran oleh audiens dengan dua cara yang berbeda. Kedua informasi ini memproses informasi yang berbda dan terpisah

·         Setiap saluran informasi telah memiliki kemampuan informasi

·        Pemrosesan informasi dalam alur yang merupakan proses kognitif yang aktif dan bekerja untuk membangun representasi mental yang koheren. Pembelajaran yang telah dilakukan manakala pebelajar memilih, menyusun, dan menghubungkan informasi verbal dan noverbal yang terkait

 Prinsip Dasar  multimedia pembelajaran, yaitu

• Prinsip multimedia

• Prinsip keterdekatan ruang

• Prinsip keterdekatan waktu

• Prinsip koherensi

• Prinsip modalitas

• Prinsip redundansi

• Prinsip angka individu

• prinsip kesinambungan spasial

• Prinsip interaktivitas

• Prinsip praktek

• Prinsip Sinyal



1)      Prinsip Multimedia

Siswa bisa belajar lebih baik dengan kata-kata dan gambar-gambar dibandingkan dengan hanya kata-kata atau gambar saja. Dengan menambahkan ilustrasi pada teks atau menambahkan animasi pada narasi maka akan membantu siswa lebih mendalami materi atau penjelasan yang disajikan. Menyajikan penjelasan dengan kata-kata dan gambar-gambar bisa menghasilkan pembelajaran lebih baik daripada menyajikan dengan kata-kata saja. Saat kata-kata dan gambar disajikan secara bersamaan siswa mempunyai kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan pictorial dan membangun hubungan diantara keduanya.

2)      Prinsip Kedekatan Ruang

      Siswa  bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar yang saling terkait disajikan saling berdekatan daripada saling berjauhan di halaman atau di layar. Saat kata-kata dan gambar-gambar terkait saling berdekatan di halaman (dalam buku) atau layar (dalam komputer) maka siswa tidak harus menggunakan sumber-sumber kognitif secara visual mencari di halaman atau layar itu. Siswa akan lebih bisa menangkap dan menyimpan materi bersamaan di dalam memori kerja pada waktu yang sama.


3) Prinsip Keterdekatan waktu

     Siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar yang serupa. Saat bagian narasi dan animasi yang dalam waktu bersamaan, akan lebih memungkinkan bagi mereka untuk membuat representasi mental yang tepat dalam memori kerja dalam waktu bersamaan.
      Hal ini membuat siswa lebih bisa membangun hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual. Jika waktu antara mendengar kalimat dan melihat animasi relatif pendek, maka siswa masih bisa membangun koneksi antara kata-kata dan gambar. Jika mendengar keseluruhan narasi yang panjang dan Lihat seluruh animasi dalam ruang yang terpisah maka siswa kesulitan membangun koneksi tersebut

4) Prinsip Koherensi

      Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata, gambar-gambar atau suara-suara ekstra dibuang.Prinsip koherensi bisa dipecah menjadi tiga versi yang saling melengkapi:
(1) Pembelajaran siswa yang hilang jika kata-kata dan gambar-gambar yang menarik tetapi tidak relevan ditambahkan ke presentasi multimedia.
(2) Pembelajaran siswa jika ada suara dan musik yang menarik namun tidak relevan,
(3) Pembelajaran siswa akan meningkat jika kata-kata yang tidak perlu disingkirkan.

5) Prinsip Modalitas

     Siswa dapat belajar lebih baik pada animasi dan narasi pada film dan kata-kata bersama-sama secara visual (animasi dan teks). bekerja. Jika kata-kata perencanaan auditory maka kedua saluran akan bekerja.

6) Prinsip Redundansi

     Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi dari animasi, narasi, dan teks pada layar. Jika kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara visual maka saluran visual akan kelebihan beban. Jika animasi berisi narasi yang padat, maka harga tidak menambahkan teks yang hanya mengulang kata-kata dari narasi. Keterbatasan kapasitas memori bekerja untuk individu yang sangat baik informasi secara langsung. Informasi akan terserap secara lebih baik jika format desain pesannya tidak membebani perhatian mereka karena sumber informasi yang saling mengisi.

7) Prinsip Perbedaan Individu

     Pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa berpengetahuan rendah berpengetahuan tinggi, dan terhadap siswa berkemampuan spasial tinggi berspasial rendah. Siswa yang berpengetahuan lebih tinggi bisa menggunakan pengetahuan yang memungkinkan untuk mengkompensasi beberapa petunjuk dalam presentasi. Siswa yang berpengetahuan rendah bisa melakukan kegiatan kognitif yang bermanfaat saat presentasinya kurang petunjuk. Siswa yang memiliki kemampuan spasial yang tinggi memiliki kemampuan kognitif untuk secara mental memadukan reprentasi verbal dan visual dari presentasi multimedia yang ada. Siswa yang berspasial rendah harus mengerahkan kemampuan kognitif yang begitu banyak untuk memahami apa yang disajikan

8) Prinsip Kesuitas Spasial

   Pada tahap ini, orang-orang belajar lebih baik mencampur kata-kata yang muncul atau setelahnya. Jika ingin melakukan memaketisikan gambar dan atau menggunakan kata lain, misalnya, lakukanlah tempo alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak sama dengan yang lain

9) Prinsip Interaktivitas

    Pada prinsipnya, orang yang belajar lebih baik dapat melakukan apa saja yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, permainan, percabangan). Sebenarnya, orang yang belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Ada lebih banyak dari satu hal ke hal lain.

10) Prinsip Praktek

    Pada prinsipnya, interaksi adalah hal yang terbaik untuk belajar, bekerja dalam masalah yang dapat meningkatkan cara belajar dan belajar yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.

11) Prinsip Sinyal

      Pada tahap ini, orang belajar lebih baik menggunakan kata-kata, diikuti dengan isyarat, sorotan, menggulir yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa menggunakan, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan, sorot atau pusat perhatian (fokus perhatian).

Permasalahan :
1) Jelaskan mengapa prinsip dasar multimedia pembelajaran ini sangat penting diterapkan dalam proses pembelajaran berbasis media ?
2) Apakah semua prinsip ini dapat diberlakukan dalam setiap materi dalam menggunakan multimedia pembelajaran ? jelaskan pendapat anda 
3)  Tingkat Pemahaman Jelas berbeda,jika kita sebagai pendidik apa yang harus kita lakukan saat multimedia pembelajaran yang kita terapkan sudah kurang menarik lagi bagi siswa ?  

3 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang pertama,
    Menurut Deni Hardianto dalam jurnalnya yang berjudul "Penerapan Prinsip Desain Multimedia untukPembelajaran", untuk memperoleh multimedia yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memiliki kualitas tampilan yang baik maka desain pesan multimedia perlu dipadukan dengan prinsip-prinsip desain multimedia.
    Lebih lanjut Richard E. Mayer (2009) menyebutkan tujuh prinsip desain multimedia untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan belajar siswa seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Prinsip-prinsip tersebut telah dibuktikan melalui penelitian oleh Richard E Mayer dengan menggunakan tes retensi (mengingat) dan tes transfer (memahami).

    BalasHapus
  2. Jawaban permasalahan no. 3 :

    Jika multimedia yang diterapkan oleh guru tidak menarik lagi bagi peserta didik, kemungkinan ada beberapa hal yang menjadi penyebab :
    a) multimedia yang dibuat hanya atas dasar kesukaan guru terhadap multimedia tersebut tanpa melihat dari kesukaaan anak didiknya.
    b)multimedia yang digunakan tidak bersifat interaktif sehingga membuat peserta didik cepat bosan.

    Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar siswa tertarik,antara lain :
    a)Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran.
    b. Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable).
    c. Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan keterampilannya dalam waktu yang cukup.
    d. Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa.
    e. Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun sebaliknya.

    Jadi, menurut saya tidak hanya multimedia saja yang harus diperbaiki, namun hubungan antara guru dan siswa juga perlu diperhatikan. Agar siswa tersebut memiliki ketertarikan terhadap materi ajar yang disampaikan guru.

    BalasHapus
  3. baikalah saya akan menjawab pertanyaanno 2

    menurut saya prinsip yang telah di jelaskan diatas tentu dapat kita gunukan semua dalam pembutan media dan juga tidak semua nya bisa kita gunakan itu semua terjadi sesuai dengan kebutuhan media yang akan kita buat. misalakan media yang kita buat membutuhkan semua prinsip diatas digunakan maka kita akan memnggunakan semua prinsip diatas dan sebaliknyakarena untuk membuat media yang baik dan menarik kita harus mempertimbangkan segala hal yang bersangkutan dengan media yang kita buat agar siswa dapat memahami dan belajar banyak dari media yang kita buat.

    BalasHapus