KIMIA
ORGANIK II
Pertemuan
6 : Pembentukan dan Reaktifitas senyawa organometalik.
Cabang ilmu kimia yang membahas tentang
ikatan antara senyawa organik (mengandung atom karbon) dan anorganik (logam)
yaitu organologam. Organologam sangat erat terjemahnya dengan logam-logam yang
terikat dengan Carbon. Perlu dipastikan diketahui senyawa organologam yang
sangat kompleks susunannya.
Reaksi yang terjadi pada organologam bisa
dibilang sangat kompleks. Sebabkan reaksi-reaksi ligan organik dan bagaimana
ligan tersebut berikatan dengan atom logam. Aplikasi yang organologam yang
paling penting adalah sebagai katalis. Seperti contohnya kita memiliki senyawa
organik A dan B, dimana kita berkeinginan untuk bisa mengolah karbon milik A
dan B. Agar kedua senyawa tersebut dapat bergabung maka diperlukanlah suatu
katalis organologam dimana dia akan melakukan berbagai macam reaksi sampai
senyawa A dan B bisa bergabung dan katalis Itu sendiri akan melepaskan diri.
Senyawa kompleks organologam juga memiliki
suatu aturan dalam menghitung jumlah elektron sama seperti aturan oktet (aturan
8 elektron) pada kimia pembaca utama. Aturannya adalah Aturan 18 Elektron.
Aturan 18 elektron adalah aturan yang menghitung jumlah elektron valensi pada
logam pusat yang. Sama seperti kata kunci oktet, aturan 18 elektron ini juga
punya banyak batas. Namun, aturan ini masih bisa dijadikan pedoman untuk
kompleksitas organologam terjawab ligan yang mengandung akseptor-π yang kuat.
Senyawa Organologam dibedakan menjadi
beberapa tergantung dengan logam apa yang dipakai. Seperti yang dijelaskan dari
awal adalah pembuatan senyawa organologam ada 5 cara dan masing-masing
memberikan hasil reaksi yang berbeda contohnya Organolitium, Organo-Natrium dan
Kalium, Magnesium, Air Raksa, Aluminium, Silikon, Germanium, Stannum dan
Plumbum, Fosfor, Arsen, Stibium dan Bismut, dan Logam Transisi Lainnya.
Sifat senyawa organologam yang umum adalah
atom karbon yang lebih elektronegatif dari dasar logamnya. Senyawa komplek
logam adalah senyawa yang memiliki satu atau lebih ikatan logam-karbon. Senyawa
organologam terdiri dari atom pusat dan ligan.
Ada beberapa
jenis jenis ikatan yang terbentuk pada senyawaan organologam:
Sebuah. Senyawaan ionik
dari logam elektropositif Senyawaan organo dari logam yang relatif sangat
elektropositif umum, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif
terhadap udara dan udara. Senyawa ini terbentuk bila terjadi radikal pada logam
terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam
alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik dalam satu
bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang
kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil meski masih
relatif reaktif. Seperti contoh gugus organik dalam garam-garaman seperti ini
(C6H5) 3C-Na dan (C5H5) 2Ca2.
b. Senyawaan yang
memiliki ikatan -σ (sigma)
Senyawaan organologam
dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam dengan suatu ikatan yang
digolongkan sebagai ikatan kovalen (walaupun masih ada karakter-karakter ionik
dari senyawaan ini) yang dibentuk oleh logam dengan keelektropositifan yang
relatif lebih rendah dari golongan pertama di atas, dan dengan beberapa faktor
berikut:
1. cara penggunaan
orbital d yang lebih tinggi, seperti pada SiR4 yang tidak tampak dalam CR4.
2. kemampuan donor
alkil atau aril dengan pasangan elektron menyendiri.
3. Keasaman Lewis
dengan kulit valensi yang tidak penuh seperti ada BR2 atau koordinasi tak jenuh
seperti ZnR2.
4. Pengaruh perbedaan
keelektronegatifan antar ikatan logam-karbon (M-C) atau karbon-karbon (C-C).
c. Senyawaan yang tidak
secara nonklasik
Dalam banyak senyawaan
organologam ada suatu jenis ikatan logam pada karbon yang tidak dapat
dijelaskan dalam bentuk ionik atau pasangan elektron.
1.
Reaksi Penyisipan
Reaksi penyisipan merupakan suatu reaksi
yang menyisipkan suatu molekul ke dalam suatu organologam. Molekul yang
menyisip kedalam senyawa organologam ini dapat berperan sebagai 1,1 insertion
dan 1,2 insertion, kedua hal ini merupakan suatu referensi bagaimana susunan
ini sama dengan satu atom untuk mengikat logam dan ligan (1, 1 penyisipan) atau
molekul yang memiliki dua atom yang satu ikatan logam sedangkan atom lain
mengikat ligan (1,2 sisipan). Contoh reaksi insertion dapat ditunjukan dari
siklus reaksi dibawah ini (reaksi penyisipan di dalam kotak).
Pada reaksi diatas dapat dijelaskan
senyawa HNi (CO) 2Cl direaksikan dengan senyawa RCH = CH2 maka senyawa RCH =
CH2 akan menyisip logam dengan atom H. Reaksi ini merupakan 1,2 sisipan, dimana
ada dua atom C pada zat ini, satu atom C binding logam Ni dan atom C yang lain
mengikat H, akibatnya ikatan rangkap pada molekul RCH = CH2 berubah menjadi
elektron karena elektronnya dipakai untuk mengikat logam dan atom H.
2.
Penyisipan Karbonil (Alkil Migrasi)
Reaksi penyisipan karbonil pada perintah
sama seperti penyisipan biasanya (1,1 sisipan dan 1,2 sisipan), tapi yang ada
disini adalah yang masuk logam dan ligan adalah molekul karbonil (CO).
Mekanisme reaksi dari penyisipan karbonil ada tiga, yaitu penyisipan secara
langsung, migrasi karbonil, dan debit alkil. Dari percobaan ini dilakukan percobaan
eksperimental. Hasil gempa penyemenan karbonil yang diterima atau sesuai hasil
pengujian adalah migrasi alkil. Jadi alkil bermigrasi dan terikat pada
karbonil, tempat yang ditinggalkan alkil tadi ditempati karbonil dari luar.
Contoh dari penyisipan karbonil diberikan pada siklus reaksi dibawah ini (dalam
kotak):
Dari kedua gambar diatas, bisa dijelaskan
reaksi penyenergi karbonil seperti dijelaskan pada pengantar singkat reaksi
penyisipan karbonil diatas, mekanisme reaksinya adalah migrasi alkil. Pada
gambar di atas itu CH2CH2R bermigrasi ke CO, tempat kosong pada logam yang
tertinggal alkil tersebut selanjutnya diisi oleh CO dari luar.
3.
Penghapusan Hidrida
Reaksi eliminasi hidrida ini yang sering
ditemui adalah reaksi β-eliminasi yang merupakan suatu reaksi transfer atom H
pada suatu ligan alkil (pada ligan posisi β terhadap logam) ke logam. Reaksi
ini dapat menyebabkan murahnya bilangan oksidasi dan bilangan. Proses transfer
atom H pada alkil posisi β ini terjadi. Contoh reaksi ini adalah pada siklus
Wacker. Pada siklus ini ada reaksi β-hibrid-eliminasi (dalam kotak).
Pada reaksi diatas dinamakan reaksi
β-hidrid-eliminasi karena pada atom A, atom H yang bergantung pada atom O (pada
gugus OH posisi β terhadap logam), ditransfer menuju ke logam Pd. Pada contoh
reaksi ini ternyata reaksi β-hidrid-eliminasi tidak hanya atom H milik alkil
posisi β, bisa juga dari atom H dari gugus hidroksil (OH) pada posisi β. Atom H
yang ditransfer ke logam Pd diakibatkan dari dua menjadi tiga. Hasil akhir dari
reaksi ini adalah terbentuknya molekul B.
4.
Reaksi abstraksi
Reaksi abstraksi
merupakan suatu reaksi eliminasi ligan yang tidak akan merubah. Reaksi ini
berhubungan dengan kandungan substituen pada ligan dengan posisi karbon α dan β
terhadap logam. Pembuat substituent pada ligan ini bisa terjadi karena
mempengaruhi suatu reagen eksternal. Contoh dari reaksi ini adalah:
Pada reaksi diatas
(dalam kotak) disebut sebagai reaksi abstraksi yang terjadi akibat substituen
atom pada pada ligan η4-5-exo-RC5H5 (tetrahapto) yang disebabkan oleh reagen
Ph3CPF6. Dari hasil pembuangan atom H ini, maka ligan η4-5-exo-RC5H5 berubah
menjadi η5-RC5H4. Bilangan koordinasi logam pada reaksi ini tidak berubah, jadi
oksidasi logam Fe berubah dari Fe (0) menjadi Fe (II).
PERMASALAHAN:
1. Reaksi penyisipan
karbonil mekanisme reaksinya adalah migrasi alkil, apa yang dimaksud dengan
migrasi alkil dan bagaimana prosesnya ...
2. Apa yang terbukti dari
senyawaan organo dari logam yang relatif sangat elektropositif umum, tidak larut
dalam pelarut organik ...
3. Mengapa reaksi yang
terjadi pada organologam bisa dibilang sangat kompleks ...
Saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 3.
BalasHapusSenyawa kompleks organologam adalah senyawa kompleks yang memiliki ikatan logam-karbon antara satu sampai delapan atom karbon dalam ligan hidrokarbon terikat ke logam.
Baiklah saya akan menjawab permasalahan dari nomor 1
BalasHapusMigrasi alkil adalah proses terjadinya perpindahan alkil menuju ke CO yang nantinya akan terikat pada molekul karbonil tersebut.
Prosesnya yaitu ketika alkil CH2CH2R bermigrasi ke CO, tempat kosong pada logam yang tertinggal alkil tersebut selanjutnya diisi oleh CO dari luar.
Izin menjawab
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang kedua
Senyawaan organo dari logam yang relatif sangat elektropositif umumnya bersifat ionik, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif terhadap udara dan air. Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif. Adapun contoh gugus organik dalam garam-garaman tersebut seperti (C6H5)3C-Na+dan (C5H5)2Ca2+.