MAKALAH
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN
“Prinsip-prinsip manajemen pendidikan”
Dosen Pengampu :
Drs. Fuldiaratman, M.Pd
Disusun Oleh :
Jelpapo
Putra Yanto (A1C116054)
Dhea Ivontia (A1C116076)
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi
Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengelolaan
Pendidikan yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN PENDIDIKAN” ini. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah
Pengelolaan Pendidikan di program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan .
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Drs,
Fuldiaratman, M.Pd selaku dosen pembimbing
mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dan kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan tugas
fortopolio ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak
terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat positif bagi kita semua. Aamiin
Wassalamualaikum wr, wb.
Jambi ,
Februari 2017
(Penulis)
DAFTAR
ISI
COVER
......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI
..............................................................................................................3
BAB.I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG...........................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4
BAB.II
ISI
A.1.
PENGERTIAN MANAJEMEN........................................................................ 5
A.2. PENGERTIAN PENDIDIKAN.........................................................................6
A.3.
PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN...............................................8
A.4.PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN PENDIDIKAN..........................................9
BAB.III
PENUTUP
A.KESIMPULAN.....................................................................................................13
B.DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Manajemen pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat
sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi
tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsi-fungsinya dengan jalan
mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini meliputi perencanaan,
organisasi, koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala
sessuatu mengenai urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan pendidikan
seklah seperti kurikulum, guru, murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan
bimbingan. Juga soal-soal tentang tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan,
pembekalan, dan pembiayaan yang diperlukan penyelenggaraan pendidikan termasuk
didalamnya.
Peningkatan
daya saing bangsa sangat penting, dan pendidikan menjadi upaya strategis.
Sekolah diharapkan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang handal (relevan
dengan kebutuhan dunia kerja, memiliki kompetensi memadai, menguasai life
skill yang dibutuhkan). Agar lembaga penyelenggara pendidikan mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas menuntut cara kerja organisasi sekolah
yang efektif, untuk itu peran fungsi manajerial sangat penting.
Banyak kendala
yang sering ditemui dalam penyelenggaraan pendidikan, hambatan dan tantangan
makin menuntut kemampuan kreatif dalam menyelesaikannya. Kondisi tersebut
membutuhkan figure pimpinan yang memiliki kemampuan manajerial handal sehingga
mampu membawa organisasi penyelenggara pendidikan lebih efektif mencapai
tujuan, masyarakat pengguna layanan pendidikan diharapkan dapat memperoleh
kepuasan terhadap jaminan kualitas pendidikan bagi putra-putrinya.
Rumusan masalah
1. Pengertian Manajemen
2. Pengertian Pendidikan
3. Pengertian Manajemen Pendidikan
4. Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan
BAB II
ISI
A.1. Pengertian
manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa latin ,
yaitu dari asal kata mantis yang berarti tangan dan agree yang
berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang
artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk
kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang
yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya management diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Secara etimologi kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare
yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan
kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti
"tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata
ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Pengertian manajemen
secara terminologi sebagai mana dikemukakan oleh Taylor (1974: 02 )adalah :
Management, the art of management is defined as knowing exactly what you want
to do, and then seing that they do in the best and cheapest
way.”Manajement adalah seni yang ditentukan untuk mengetahui dengan sungguh-sungguh
apa yang ingin kamu lakukan , dan mengawasi bahwamereka mengerjakan
sesuatudengan sebaik- baiknya dan dengan cara semudah-mudahnya”.
Ricky
W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Apabila
ditinjau dari definisi-definisi yang lain, pengertian manajemen tersebut masih
dapat diartikan untuk semua jenis kegiatan, yang dapat diambil suatu kesimpulan
definisi yaitu :
“Manajemen
adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara
dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan”.
Definisi
lain dari manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh Mulyani A.
Nurhadi adalah sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian
kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang
tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien”.
Dari definisi-definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian
manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting,
yaitu:
a)
Usaha kerjasama,
b)
Oleh dua orang atau
lebih, dan
c)
Untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Dalam pengertian
tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang
melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak,
orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah
organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
A.2. Pengertian pendidikan
Secara
Etimologi atau asal-usul, kata pendidikan
dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam bahasa latin
pendidikan disebut dengan educatum yang tersusun dari dua kata yaitu E
dan Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke
luar atau dari sedikit banyak, sedangkan Duco berarti erkembangan atau
sedang berkembang. Jadi, Secara Etimologi pengertian pendidikan adalah
proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia, pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal dan non formal. Pendidikan secara formal diperoleh dengan mengikuti program-program yang telah direncanakan, terstruktur oleh suatu insititusi, departemen atau kementtrian suatu negara. Sedangkan pendidikan non formal adalah pengetahuan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari dari berbagai pengalaman baik yang dialami atau dipelajari dari orang lain.
Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal dan non formal. Pendidikan secara formal diperoleh dengan mengikuti program-program yang telah direncanakan, terstruktur oleh suatu insititusi, departemen atau kementtrian suatu negara. Sedangkan pendidikan non formal adalah pengetahuan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari dari berbagai pengalaman baik yang dialami atau dipelajari dari orang lain.
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
- Ki
Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia): Menurut Ki
Hajar Dewantara bahwa pengertian pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.
- Ahmad
D. Marimba: Pengertian pendidikan menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau
bimbingan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan
rohani terdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama.
- H.H.Horne: Pengertian
pendidikan menurut Horne bahwa pendidikan adalah alat dimana kelompok
sosial melanjutkan keberadaannya dalam mempengaruhi diri sendiri serta
menjaga idealismenya. .
- Carter.
V.Good: Pengertian pendidikan menurut Carter V. Good bahwa pendidikan adalah
proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku
bermasyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu
lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat
mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.
- Menurut
UU No. 20 Tahun 2003: Pengertian
pendidikan berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
pesertadidik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Tujuan
Pendidikan
Berdasarkan
UU No. 2 Tahun 1985 yang berbunyi bahwa tujuan pendidikan
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsadan mengembangkan manusia yang seutuhnya
yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
bangsa.
Berdasarkan MPRS No. 2 Tahun 1960 bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD.
Berdasarkan UU. No.20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan MPRS No. 2 Tahun 1960 bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD.
Berdasarkan UU. No.20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
A.3. Pengertian manajemen pendidikan
1. Pengertian Manajemen Pendidikan Secara Umum
Manajemen
Pendidikan dalam kamus bahasa
Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istilah manajemen berasal dari
“administratie” yang berarti tata-usaha. Dalam pengertian manajemen tersebut,
administrasi menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor. Pengertian inilah
yang menyebabkan timbulnya contoh-contoh keluhan kelambatan manajemen yang
sudah disinggung, karena manajemen dibatasi lingkupnya sebagai pekerjaan
tulis-menulis
2. Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut Ahli
- Menurut
Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada
semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau
militer secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan.
- Menurut
The Liang Gie, manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih lanjut Mulyani A. Nurhadi
menekankan adanya ciri-ciri atau pengertian Manajemen Pendidikan yang
terkandung dalam definisi tersebut sebagai berikut :
- Manajemen
merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh dan
bagi manusia.
- Rangkaian
kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatu rangkaian
kegiatan pendidikan yang sifatnya kompleks dan unik yang berbeda dengan
tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya ;
tujuan kegiatan pendidikan ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan secara umum dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu
bangsa.
- Proses
pengelolaan itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung
dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta
kondisi kerja yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang
terlibat dalam kegiatan pendidikan itu.
- Proses
itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat umum (skala
tujuan umum) dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi pendidikan (skala
tujuan khusus).
- Proses
pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
Tujaun pokok
mempelajari manajemen pendidikan adalah untuk memperoleh cara, tekhnik,
metodeyang sebaik-baiknya di lakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat
terbatas ( seperti tenaga, dana, fasilitas, personal, material, maupun spritual
) sanangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien dan
produktif.
A.4.
Prinsip-prinsip manajemen pendidikan
- Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan
mekanisme kerja
- Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
- Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai
dengan sifat-sifat dan kemampuannya
- Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
- Relativitas nilai-nilai
(Douglas, 1963:13-17
Dari sekian banyak prinsip
manajemen yang dapat diajarkan dan dipelajari oleh seorang calon manajer,
diantaranya yang terpenting adalah :
1. Prinsip pembagian kerja
Dalam
pembagian kerja perlu diperhatikan penempatan orang-orang yang sesuai dengan
keahlian, pengalaman, kondisi fisik dan mental. Tujuan pembagian kerja adalah
agar diperoleh hasil kerja yang terbaik. Pembagian kerja dapat membantu
pemusatan tujuan dan merupakan alat terbaik untuk memanfaatkan
individu-individu dan kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Oleh karena
itu, dalam penempatan personil dalam organisasi atau karyawan dalam
lembaga/perusahaan harus menggunakan prinsip the right man in the right place.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
2. Pemberian wewenang dan tanggung jawab
Setiap
personil atau karyawan yang ditempatkan pada posisi prembagian tugasnya, harus
dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang
melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai
dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
Setiap orang yang telah diserahi tugas dalam bidang pekerjaan tertentu dengan sendirinya memiliki wewenang untuk membantu memperlancar tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Wewenang tersebut harus disertai tanggungjawab terhadap atasan atau terhadap tujuan yang hendak dicapai. Antara wewenang dan tangungjawab harus seimbang.
Wewenang adalah hak memberikan perintah dan kekuasaan meminta kepatuhan dari yang diperitah. Sedangkan Tangungjawab adalah tugas dan fungsi-fungsi atau kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang petugas.
3. Prinsip tertib dan disiplin
Disiplin
merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak
berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini,
pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri
sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan weweanng
yangdipegangnya.
Tertib atau disiplin akan meningkatkan
kualitas kerja, dan peningkatan kualitas kerja akan pula menaikkan mutu hasil
kerja. Dalam setiap organisasi, lembaga atau perusahaan akan berhasil seperti
yang diinginkan, maka haruslah menciptakaan aturan atau tata tertib yang mapan,
dan tata tertib tersebut haruslah dilakukan dengan penuh disiplin oleh seluruh
kompoten yang ada dalam organisasi, lembaga atau perusahaan tersebut.
4. Prinsip kesatuan komando
Dalam
organisasi atau perusahaan, seorang pemimpin atau manajer harus memperikan
perintah kepada bawahannya, harus jelas komando atau perintahnya. Jika dalam
organisasi atau perusahaan mempunyai jenjang struktur, perintah dari pimpinan
yang paling atas ke pimpinan di bawahnya harus satu bahasa dan satu kesatuan
perintah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi overlap atau tumpang tindih
pemahaman yang diterima oleh bawahannya. Begitu juga dalam melakasanakan
pekerjaan dari atasannya , personil atau karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada
serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta
pembagian kerja.
Untuk
setiap tindakan dan bagi setiap petugas harus menerima perintah hanya dari
seorang atasan saja. Jika perintah datang hanya dari satu sumber maka setiap
orang juga akan tahu kepada siapa ia harus bertanggungjawab sesuai wewenang
yang telah diberikan kepadanya.
5. Prinsip semangat kesatuan
Dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya, personil atau karyawan perlu diarahkan menuju
tujuan yang menjadi sasarannya. Seorang pemimpin atau manajer harus dapat
member pengarahan yang jelas terhadap anak buahnya. Kejelasan komunikasi dalam
menyampaikan pesan-pesan juga harus jelas struktur kalimat yang digunakan,
sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Begitu juga dalam memberikan arahan
antara pimpinan satu dengan pimpinan yang lain harus ada kesatuan bahasa atau
kesatuan arah yang jelas.
Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan
pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga
menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari
mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa
ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi
kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat
terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta
kesatuan perintah.
6. Prinsip keadilan dan kejujuran
Keadilan
dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak
dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari pimpinan
(atasan) karena pimpinan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil
dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan
keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
Keadilan
dituntut misalnya dalam penempatan tenaga kerja yang harus benar-benar
dipertimbangkan berdasarkan pendidikan, pengalaman dan keahlian seseorang.
Kecuali itu keadilan juga dituntut dalam pembagian upah, sesuai berat ringannya
pekerjaan dan tanggungjawab seseorang.
Kejujuran dituntut agar masing-masing orang bekerja untuk kepentingan bersama bukan mendahulukan kepentingan pribadi.
Kesimpulan
1. Manajemen adalah suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
2. Pendidikan adalah proses mengembangkan
kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Sedangkan menurut Kamus
Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.
3. Tujaun pokok mempelajari manajemen pendidikan adalah untuk memperoleh cara,
tekhnik, metodeyang sebaik-baiknya di lakukan, sehingga sumber-sumber yang
sangat terbatas ( seperti tenaga, dana, fasilitas, personal, material, maupun
spritual ) sanangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien
dan produktif.
4. Prinsip-prinsip manajemen pendidikan :
·
Prinsip pembagian
kerja
·
Pemberian wewenang
dan tanggung jawab
·
Prinsip tertib dan
disiplin
·
Prinsip kesatuan
komando
·
Prinsip satu
kesatuan
·
Prinsip keadilan
dan kejujuran
Daftar pustaka
Kompri,2015.Manajemen
pendidikan.Yogyakarta:Arruz media
Agung,Iskandar.2012.Menghasilkan
guru kompeten dan profesional.Jakarta:Bee Media
Ahmadi,Abu dan nuruhbiyati.2001.Ilmu pendidikan.Jakarta:Rineka cipta
Fattah,
Nanang. 2000. Landasan Manajemen
Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Agus.2008.Pendidikan
memerlukan filsafat ilmu pendidikan.dalam http://agusbeha-mean.blogspot.com. Diakses 24 februari 2017
Terima Kasih atas artikelnya..
BalasHapusSangat membantu sekali
Semoga semakin banyak orang yang membaca artikel ini...
Salam Sukses...